Diperkirakan 25 ribu jamaah ketika shalat Subuh berjamaah di Masjid Pusdai Bandung yang digelar hari Senin (12/12/2016) lalu.
KUPANG, 6/1 (beritalangitan.com) – Kegiatan Shalat Shubuh Berjamaah di Masjid Nurul Iman, Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (07/01/2017) besok lusa tetap digelar meskipun tanpa kegiatan tabligh akbar.
“Bahwa ajakan shalat shubuh berjamaah yang diarahkan panitia setempat tidak terkait dengan isu-isu nasional Indonesia,” jelas Steering Committee Panitia Shubuh Berjamaah dan Tabligh Akbar, Muhammad Ramli, melalui klarifikasi tertulisnya diterima hidayatullah.com, Kamis (05/01/2017).
Kegiatan yang dalam poster panitia disebut #GerakanShubuh7117 itu, jelasnya, murni sebagai ajakan kepada umat Islam untuk bersemangat mendekatkan diri kepada Allah.
Adapun rencana tabligh akbar itu, jelas Ramli, dimaksudkan untuk menambah wawasan Keislaman umat khususnya di Kupang.
Panitia menjelaskan, Kegiatan Shalat Shubuh Berjamaah di Kupang itu murni kegiatan keagamaan.
“(Sebagai) kejut terapis kepada umat Islam agar meningkatkan ibadahnya, terutama shalat shubuh berjamaah yang memiliki keberkahan yang luar biasa/dalam hal ini motivasi ibadah,” jelas Ramli.
Meningkatan Kesadaran Toleransi
Selain itu, ungkap panitia, kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah, serta meningkatkan kesadaran umat tentang toleransi dan kesatuan NKRI.
“Karena toleransi dan NKRI adalah keniscayaan bagi kita, dan itu harga mati,” tegas Ramli.
“Shalat Shubuh Berjamaah dan Tabligh Akbar yang dalam koordinasi Panitia Bersama akan diselenggarakan pada hari Sabtu (07/01/2017) dibatalkan karena sesuatu dan lain hal,” lanjutnya.
Meski dibatalkan, tabligh akbar tersebut, kata dia, sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT.
Namun, ia menekankan, Kegiatan Shalat Shubuh Berjamaah dalam konteks keyakinan yang dianut umat Islam dan kaum Muslimin tidak dibatalkan panitia.
“Sebab hal ini kewajiban agama Islam dan dilindungi Pancasila serta undang-undang,” jelasnya.
Humas Panitia Usman mengatakan, pada kegiatan tersebut akan digelar penggalangan dana untuk korban banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meskipun nanti tanpa tabligh akbar, ia mengajak umat Islam di Kupang khususnya untuk tetap mengikuti shalat shubuh berjamaah.
“Bagi kaum Muslimin agar tetap mengajak saudara yang lain memakmurkan masjid-masjid terdekat,” imbaunya.* Hidayatullah.com