Beritalangitan.com – Sekitar 200 karyawan kebanyakan imigran asal Somalia dipecat dari sebuah pabrik pengepakan daging di Colorado setelah melancarkan protes karena tidak puas terhadap fasilitas shalat yang memadai.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan, pekerja diperlakukan ‘secara diskriminatif’ oleh sang manajer di Cargill Meat Solutions di Fort Morgan, sekitar 120 kilometer di timur laut Denver.
Juru bicara CAIR, Jaylani Hussein dalam chanel video YouTube kelompok itu mengatakan, karyawan menolak sanksi baru yang membatasi kebebasan mereka untuk beribadat ketika bekerja yang sebelumnya diperbolehkan.
“Semua karyawan tersebut adalah karyawan yang baik dan tidak memiliki masalah,” kata Hussein, menambahkan bahwa sengketa berasal dari “kesalahpahaman tentang perubahan kebijakan” oleh Cargill tentang shalat di tempat kerja.
Juru bicara Cargill yang berbasis di Minneapolis, Mike Martin membantah pernyataan bahwa perusahaan itu mengubah kebijakan mereka.
Katanya, sejak 2009 pabrik Fort Morgan menyediakan satu ruang di pabrik terlibat sebagai “daerah refleksi” untuk penggunaan semua agama.
“Cargill sebaik mungkin mencoba untuk menyediakan kebutuhan beribadat kepada semua karyawan berdasarkan kemampuan tanpa mengganggu operasi pengolahan daging sapi kami,” katanya.
Dia mengatakan, tingkat fleksibilitas perusahaan untuk menambah waktu shalat tergantung pada berbagai faktor, termasuk mempertimbangkan kelancaran kerja setiap hari.
Direktur Eksekutif Komisi Hak Asasi Manusia Somalia, Omar Jamal berkata, manajer Cargill mungkin tidak memahami waktu shalat orang Islam sepanjang hari adalah berbeda berdasarkan waktu.
Menurut situs perusahaan itu, Cargill memiliki 155.000 karyawan di 68 negara. (ft/hidayatullah.com)