Beritalangitan.com, 20/5 – Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1437 H tahun ini, lembaga Cinta Quran Foundation menggelar kegiatan dakwah bertajuk ‘Visi Indonesia Cinta Quran‘. Tarhib Ramadhan ini merupakan event inspiratif dan upaya menggugah diri umat islam untuk selalu berbuat kebaikan sesuai dengan Alquran.
Acara akan dihelat hari Sabtu, 21 Mei 2016 di Auditorium RRI Pusat Jl Medan Merdeka Barat dengan menghadirkan pembicara antara lain Ustad Fatih Karim, Ustad Abi Makki dan Ustad Asep Fakhri yang dimeriahkan juga oleh Sandrina Malakiano dan juga Risty Tagor.
“Acara ini untuk membuka cakrawala kita soal ke-Islaman, bahwa Indonesia harus berupaya keras agar kaum muslimnya bisa membaca Qur’an lebih banyak.” Ungkap Fatih Karim yang juga CEO & Founder Cinta Quran.
“Indonesia adalah negeri dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Alamnya Indah dan kekayaan alamnya melimpah ruah. Namun miris karena ternyata masih banyak yang tidak bisa membaca Al-Quran,” kata Fatih Karim.
Beraneka ragam problema mendera negeri ini seperti kasus korupsi yang merajalela, kondisi ekonomi tidak menentu, serta membengkaknya angka pengangguran. Belum lagi dengan tingkat kriminalitas yang semakin memprihatinkan, termasuk maraknya kasus asusila dan bahkan dilakukan oleh anak- anak dibawah umur. Hal ini perlu solusi agar negeri ini tidak makin terdegradasi moral dan keimanannya.
“Seakan-akan berbagai problema itu seperti benang kusut, susah dicari akar masalahnya. Padahal solusinya adalah dengan membumikan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Al-Quran merupakan panduan hidup seorang muslim. Berisi petunjuk hidup yang jelas dan pemecah beraneka ragam problema manusia. Karenanya, Cinta Quran Foundation mengajak kaum muslimin terutama warga Jabodetabek untuk menyambut, memeriahkan dan memuliakan bulan suci Ramadhan bulan diturunkannya Al-Quran. Visi Indonesia Cinta Quran merupakan sebuah keyakinan bahwa bangsa muslim terbesar ini harus kembali kepada Al-Quran kitab suci yang tiada secuilpun keraguan. Secara historis pernah dibuktikan bahwa islam pernah mencatat tinta emas peradaban dunia.
“Agar kita tidak menyia-nyiakan hari-hari kecuali dipenuhi dengan Ibadah ritual dan sosial. Momen yang tepat bagi negeri dan diri untuk berubah menjadi lebih baik dengan kembali ke ajaran Al-Quran,” tegasnya. (die)
Sumber : hidayatullah.com