Dr. Mohammad Namer Papia (kanan) – Dr. Mad ‘Ali, M.A (kiri – Dosen Bahasa Arab UPI/penerjemah)
Bandung, 28/4 (beritalangitan.com) – Departemen Syiar LDK UKDM UPI (Lembaga Dakwah Kampus Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia) beberapa hari yang lalu mengadakan Kegitan Warung S-Krim (WAktunya ngaRiUNG Sembari Kajian Rutin KeIslaMan) kegiatan Kajian Rutinan UKDM ini dilaksanakan 3x pertemuan dalam 1 bulan, biasanya dilaksanakan hari Rabu Pukul 16.00 s/d 17.30.
Ada hal yang berbeda dari kegiatan Warung S-Krim biasanya, yang berbeda adalah kegiatan Warung S-Krim disajikan dalam bentuk seminar dan mendatangkan pembicara dari Palestina. Beliau adalah Syeikh Dr. Mohammad Namer Papia (Pakar Kepemudaan dan Pendidikan Internasional)
Seminar yang bertemakan “Eksistensi Pemuda dalam Membangun Peradaban Dunia” di ikuti oleh beberapa perwakilan mahasiswa dari universitas se-Bandung raya dan dilangsungkan di Masjid Al-Furqon (Islamic Center) Lantai 2. Saat ditemui team beritalangitan.com di sela-sela kegiatan Galih Kurniawan (Ketua Umum LDK UKDM UPI) mengatakan, “Kegiatan ini merupakan bentuk upaya untuk membangkitkan semangat para pemuda islam dalam membangun peradaban dunia”. Kamis (27/04/2015).
Galih Kurniawan ( Ketua Umum LDK UKDM UPI )
Tampil sebagai pembicara tunggal Dr. Mohammad Namer Papia dosen berasal dari Palestina ini menyampaikan bahwa, “Industri yang paling penting, paling besar, paling hebat adalah; mendidik anak, mendidik para pemuda, menjadikan generasi-generasi Robbani. Pemuda itu bertugas untuk mensyiarkan agama islam, memperjuangkan islam (jihad) memerangi nafsunya. Para pemuda seharusnya menata hidupnya dengan baik, tinggalkan hal-hal yang tidak penting, hal ini dimaksudkan agar para pemuda itu produktif. Menyelamatkan negeri ini, karena pemuda itu memiliki gairah dan semangat yang tinggi”
Pada sesi Tanya jawab seorang audiensi mengajukan pertanyaan, “Pemuda palestina itu sangat hebat dan luar biasa, mengapa mereka bisa menghapal alquran meskipun kondisinya dalam keadaan tertekan?”
“Itu karena mereka memiliki azzam yang kuat, mereka menghafal bersama-sama, sambung-menyambung, juga peran orang tua khususnya ibu.”, Jawab Syeikh Dr. Mohammad Namer Papia.
Seperti biasa selepas kegiatan Warung S-Krim para peserta mendapatkan voucher Gratis 1 cup ice cream yang dapat ditukarkan di Soft Ice Cream “Pelangi” yang berlokasi di Geger Kalong dekat Masjid DT.( team beritalangitan.com )