Emansipasi, Topeng Penghancur Kemuliaan Wanita

0
1312

Oleh : Abiha

Beritalangitan.com – Saat ini banyak fenomena yang kita lihat terkait dengan keberadaan perempuan di seluruh belahan dunia. Banyak penghargaan yang deberikan kepada perempuan namun, hanya dari sisi luarnya kecantikan dan kemolekannya saja.

Tidak heran jika perempuan banyak dijadikan objek perdagangan dan bisnis para pemodal besar dalam berbagai bidang dunia kerja, industri hiburan, dan industri kosmetik. Dari fakta tersebut, kita mendapat bahwa perempuan saat ini tidaklah mendapatkan derajaan kemuliaan, perempuan hanya dianggap sebagai alat untuk memperoleh keuntungan oleh para pemodal besar.

Perempuan saat ini banyak yang bekerja tanpa memperhatikan tugasnya sebagai seorang ibu dan istri yang harus mengurus rumah tangganya. Ibu yang seharusnya mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak lagi mampu menjalankan tugasnya karena aturan dalam dunia kerja dengan sistem si pemodal besar tadi. Bagaimana mungkin seorang perempuan dapat mengurus anak dan rumah tangganya jika jam kerja yang harus dilaksanakan adalah seharian penuh.

Lebih parah lagi dibeberapa Negara, perempuan dilarang untuk memakai jilbab dan kerudung saat bekerja, kuliah ataupun sekolah. Anehnya aturan ini diciptakan oleh Negara yang menjalankan sistem sekuler,  yang mengaku menjamin kebebasan beragama bagi setiap individu masyarakat. Jika muslimah dilarang menggunakan jilbab dan kerudung yang merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT, ini menunjukan bahwa sistem tersebut tidak dapat memberikan keadilan kepada umat khususnya umat muslim.

Bagitu juga dalam industri hiburan, kita dapat melihat bahwa perempuan saat ini sudah bagaikan sampah yang tak bernilai harganya. Pakaian seksi dan serba kurang menjadi trend masa kini. Sekalipun saat ini trend pakaian muslimah, tetap yang di tonjolkan adalah keseksian perempuan bukan hukum syariat. Iklan-iklan yang ditayangkan dalam televisi pun selalu disertai dengan perempuan cantik dan pakaian serba minim sebagai modelnya, mulai dari kosmetik, makanan, sampai mobil baru. Sejatinya, perempuan tersebut tidak dapat mendeskripsikan kualitas produk yang diiklankan. Film-film yang diciptakan pun memberikan kesan suatu kehidupan seorang perempuan yang tidak menerapkan syariat Islam. Sekalipun film yang berbau religius, yang dibahas hanya seputar poligami yang digambarkan sebagai ketidakadilan terhadap perempuan.

Industri kosmetik merupakan industri yang sangat diperhitungan saat ini. Tampil cantik sepertinya menjadi harga mati bagi kesuksesan perempuan. Alhasil Tabarruj (menampakkan perhiasan untuk menarik perhatian non mahram) merupakan cara praktis yang sudah menjadi tradisi para perempuan yang menginginkan kehalalan kosmetik bukan lagi menjadi standar dalam pemilihannya. Tak jarang, demi meraih keuntungan yang besar bahan yang digunakan tidak memperhatikan kehalalannya dan dampaknya bagi kesehatan perempuan.

Jargon emansipasi wanita dijadikan sebagai kekuatan untuk dapat terus mengeksploitasi para perempuan di dunia ini, padahal emansipasi yang mereka perjuangankan justru semakin menambah keterpurukan bagi derajat perempuan. Sayang sekali jika seorang muslimah ikut memperjuangkan emansipasi ini. Karena Islam mendudukan perempuan sebagai perhiasan yang berharga dan wajib dijaga atau dipelihara layaknya intan permata. Islam menjaga perempuan yang berharga ini dengan seperangkat aturan yang terkait dengan pola relasi individu antara pria dan wanita, perlakuan masyarakat dan Negara. Islam telah menetapkan kehidupan natural bagi manusia yaitu ada 2 tempat (termasuk perempuan), yaitu kehidupan rumah (khusus) dan kehidupan di luar rumah (umum). Islam tidak mewajibkan perempuan untuk bekerja diluar rumah. Islam yang teraplikasi dalam sebuah Negara, akan menjamin kesejahteraan setiap rakyat termasuk perempuan.

Kesejahteraan dalam islam diartikan sebagai terpenuhinya seluruh potensi yang dimiliki manusia secara optimal baik kebutuhan pokok, sekunder dan tersier. Jaminan tersebut diwujudkan dalam beberapa pengaturan. Pertama, mewajibkan laki-laki memberi nafkah kepada diri dan keluarga. Setiap laki-laki mampu bekerja, islam mewajibkan mereka untuk berusaha sendiri dalam memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 233 “……..”. Kedua, mewajibkan kerabat dekat membantu saudaranya. Ketiga, mewajibkan kaum muslim untuk membantu sesamanya yang kekurangan. Terakhir adalah, kewajiban Negara untuk mewujudkan kemaslahatan bagi mereka melalui penerapan hukum Islam secara kaffah seperti yang tertulis dalam surat QS. Adz-dzariyat: 19, yaitu dengan pengelolaan SDA yang sesuai hukum islam. Dengan demikian, kesejahteraan akan tercapai.

Saatnya kita membuka mata bahwa sistem yang ada hari ini, tidak akan pernah mampu mensejahterakan perempuan dan masyarakat. Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok, sekunder dan tersier maka tidak ada alasan bagi perempuan untuk tidak menjalankan tugas utamanya sebagai ibu dan istri solihah karena wanita adalah simbol kemuliaan bagi Islam. Kemuliaan tertinggi bagi wanita adalah menjadi wanita sholihah. Saatnya Muslimah bicara masa depan bangsa dengan Islam. (nf)

Kontributor kolom wanita beritalangitan.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.