Bandung, 06/12 (beritalangitan.com) – Mahasiswa, dengan kualitas-kualitas yang dimiliki, menduduki kelompok elit dalam generasinya. Sifat kepeloporan, keberanian, dan kritis adalah ciri yang dimiliki mahasiswa. Saat tim beritalangitan.com berbincang dengan ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) serta Himpunan Mahasiswi (HIMI) Persatuan Islam (PERSIS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang digawangi oleh Imanudin Nasrulloh dan Widi Astuti, keduanya memaparkan sekilas profil dan sejarah terbentuknya Hima – Himi Persis.
Dengan penuh semangat dan antusias khas seorang aktivis kampus Widi memulai dengan membuka awal terbentuknya Hima dan Himi Persis. Lahir sebagai bagian dari dinamika perjuangan Persis yang bertujuan mengamalkan syariat Islam dalam segala aspek kehidupan, kelahirannya dirasakan sangat tepat, sebab perjuangan mengamalkan syariat Islam berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah bisa sempurna apabila seluruh komponen umat terlibat di dalamnya, termasuk para mahasiswa sebagai generasi muda intelektual, tuturnya.
Kegiatan Kajian Islam Himi Persis UIN SGD Bandung
Hima dan Himi Persis didirikan pada tanggal 24 Maret 1996 di Cianjur dengan tujuan membentuk insan akademis, mujaddid, revolusioner, dan berkepribadian Islami menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah, lanjut Widi memaparkan sejarah terbentuknya Hima – Himi Persis.
Kang Iman, sapaan ketua Hima Persis ikut menambahkan bahwa Hima – Himi Persis merupakan otonom Persis, yang memiliki peranan melebarkan sayap dakwah di tataran kampus. Persis menganggap penting terhadap pelebaran sayap dakwah di kampus, sebab kampus merupakan salah satu tempat kaum intelek mengembangkan potensi diri, dan kaum intelek salah satu yang dapat menciptakan perubahan bagi bangsa. Ungkap Iman mahasiswa semester lima jurusan tafsir hadist tersebut.
Awal mula Hima – Himi Persis terbentuk dengan nama Himatul ’Alimin bertujuan untuk menampung semua alumni muallimin yang masuk kekampus. Hima – Himi Persis UIN telah ada sejak tahun 1996 dengan nama Himatul ’Alimin yang kemudian berdasarkan hasil kebijakan mukhtamar ke-1 di Jakarta dirubah namanya menjadi Hima – Himi Persis. Jadi pada intinya Hima – Himi adalah organisasi yang berbeda namun dalam satu atap yang berwadah Persis. Ketika sudah menjadi bagian dari otonom Persis, Hima – Himi Persis bukan hanya sekedar tempat menampung alumni Persis saja, namun diharapkan dapat melebarkan sayap dakwah Persis ditataran kampus. Sambung menyambung Widi dan Iman memaparkan.
Widi mahasiswi semester lima jurusan komunikasi penyiaran Islam melanjutkan penjelasan tentang Visi dari Hima Persis adalah “Terwujudnya peradaban Ulul Albab”. Sedangkan Visi dari Himi Persis adalah “mujahid, mujtahid, mujadid”. Inti dari visi itu adalah Hima – Himi Persis selain organisasi dakwah juga sebagai organisasi pengkaderan. Mengkader insan untuk menjadi kader yang siap berperan di masyarakat untuk melanjutkan estafeta perjuangan Persis dengan Misi :
- Mencetak kader-kader ulama intelektual dan intelektual yang ulama
- Membentuk kader-kadernya sebagai agen perubahan.
- Melakukan secara aktif tugas amar ma’ruf nahyi munkar.
Sejalan dengan misi beritalangitan.com yaitu menyampaikan syiar islam ke seluruh pelosok bumi, Iman dan Widi selaku ketua Hima dan Himi Persis mendukung dan siap untuk memberikan kontribusi tulisan dan artikelnya untuk saling memperkuat dalam dakwah Islamiah. (Tim Lipsus kampus Religi Beritalaangitan.com)
