
Pyongyang, 3/2 (beritalangitan.com) – Korea Utara melaporkan rencana peluncuran satelitnya kepada Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Peluncuran satelit akan dilaksanakan pada akhir bulan ini. Dengan adanya seatelit ini diharapkan bisa memajukan pembangunan Korea Utara yang terisolasi dari teknologi rudal jarak jauh tersebut
“Kami telah menerima informasi dari DPRK mengenai peluncuran satelit observasi bumi ‘Kwangmyongsong’ antara 08-25 Februari,” kata juru bicara Organisasi Maritim Internasional, sebuah lembaga PBB, kepada Reuters melalui email Selasa, 2 Februari 2016. Rencananya satelit itu akan diluncurkan selama empat tahun dalam orbit non geostasioner.
Pyongyang melakukan uji coba nuklir keempatnya pada 6 Januari, setelah peluncuran terakhir roket jarak jauh pada Desember 2012. Ahli Barat dan Asia mengatakan peluncuran itu merupakan bagian dari upaya untuk membangun sebuah rudal balistik antarbenua.
Sebagai negara yang berada di bawah PBB, Korea Utara ragu terhadap program nuklir dan rudalnya. Negara-negara lain termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan pun ragu setelah uji coba nuklir Pyongyang terbaru bulan lalu.
Pyongyang mengatakan ia memiliki hak berdaulat meluncurkan roket meskipun Amerika Serikat dan pemerintah lainnya khawatir bahwa peluncuran tes rudal tersebut hanyalah samaran. Negara ini telah menunjukkan dua versi rudal balistik menyerupai jenis yang bisa mencapai Pantai Barat AS, tetapi tidak ada bukti rudal telah diuji. (die/Tempo.co)