Kampanye Khilafah Dituduh Makar, Jubir HTI: “Mengapa Tiba-tiba Jadi Galak Begitu?”

0
2226
Juru Bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto

Jakarta, 27/04 (beritalangitan.com) – Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) nampak sangat reaktif menyikapi kampanye “Islam Rahmatan lil Alamin” yang dilakukan secara besar-besaran oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di seluruh Indonesia.

Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas bahkan menginstruksikan kepada anggotanya agar menurunkan spanduk-spanduk yang berisi berisi ajakan menegakkan Khilafah.

Bukan hanya ingin menurunkan spanduk khilafah, belakangan GP Ansor terang-terangan menyebut tindakan ormas yang mempropagandakan dan mengajak masyarakat bergabung mendirikan khilafah merupakan tindakan makar karena jelas ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Sebagai warga negara, kami wajib membela negara dengan mengerahkan seluruh kekuatan Gerakan Pemuda Ansor untuk melawan dan memberantas propaganda tersebut,” kata Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rahman di Jakarta, Selasa (26/04/2016).

Padahal selama ini, GP Ansor tidak pernah bereaksi keras saat teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan gerakan-gerakan lain di Papua terang-terangan ingin merdeka dan memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Itu dia, pertanyaan besar. Mengapa mereka tiba-tiba jadi galak begitu,” ungkap Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto, Rabu (27/04/2016).

Meski mendapatkan ancaman secara fisik, HTI, kata Ismail, tidak akan merespon semua ucapan dan tindakan GP Ansor. Alasannya, ucapan dan tindakan (yang anti terhadap syariah dan khilafah itu) semestinya tidak dilakukan oleh seorang Muslim terhadap sesama Muslim.

Ismail menegaskan, bila ucapan dan tindakan massa Ansor benar-benar terjadinya pihaknya akan melaporkan kepada aparat kepolisian. “Atas hak apa mereka melarang dan mencabuti spanduk-spanduk dakwah?,” tanyanya retoris.

Ismail juga menyatakan rasa syukurnya karena agenda Muktamar Tokoh Umat (MTU) yang dilakukan HTI pada Rajab 1437 H di 62 kota di seluruh Indonesia telah berjalan baik. (suara-islam.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.