Bandung, 06/12 (Beritalangitan.com) – Khoiril Anwar (28), anak ke lima dari pasangan KH. Tohir Rohili dan Pipih Nafisatu Diniyah, kedua orangtuanya adalah pemilik pondok pesantren Sirojul Huda yang beralamat di Kampung Parung Serab Desa Parung Serab Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.
Khoiril adalah sosok santri yang berbeda dari yang lain, bukan berbeda karena ia adalah anak pemilik pondok, tetapi memang Khoiril berkeinginan menjadi seorang santri sejak duduk di bangku kelas lima SD.
Keinginan itu semakin besar ketika melihat sang ayah yang sering mengajar para santrinya di pesantren, ia berkeinginan menjadi penerus sang ayah karena melihat masyarakat sekitar saat itu yang kurang memahami agama islam secara benar, hal itulah yang memotivasi Khoirul untuk lebih mendalami ilmu agama.
Pada tahun 2001 Koirul di pesantrenkan di pondok pesantren Tebu Ireng sampai 2005, setelah keluar dari pesantren Tebu Ireng Khoiril meneruskan mondok di Pesantren Al-Ikhlas Cibiru Hilir sambil menyelesaikan pendidikan formalnya di perguruan tinggi UIN Bandung Jurusan Sastra Arab.
Setelah lulus perguruan tinggi Khoiril kembali ke kampung halamannya dengan harapan ingin mengajarkan ilmu yang ia dapat kepada para santri ayahnya, Khoiril pun berencana ingin merubah sistem pembelajaran para santri salafi ini dengan sentuhan sedikit modern namun tidak menghilangkan salafinya.
Saya sangat bangga ketika saya banyak menghabiskan masa kecil sampai remaja di dunia pesantren, itu adalah suatu pengalaman yang tidak akan terlupakan, karena pesantrenlah yang mengajarkan banyak hal terutama dalam kedisiplinan dan rasa tanggung jawab, dan ikatan persaudaraan antar santri itu sangat kokoh dan tidak bisa hilang, saudara abadi ya di pesantren pungkas Khoiril Anwar sambil tersenyum. (tim lipsus pesantren beritalangitan.com)