Kontribusi Muslim dalam Bidang Pengobatan

0
1379

Ditulis ulang Oleh : Aghnia Myesha

Beritalangitan.com – Pembaca setia beritalangitan.com, Meskipun kesehatan dan kesejahteraan mungkin ada dibenak setiap orang hari ini, perhatian terhadap kesejahteraan bukan berarti konsep yang baru. Orang-orang telah mencari cara untuk berada dalam kondisi kesehatan yang baik sejak awal peradaban. Walaupun kita tidak menyadari, dunia Islam telah sangat luar biasa mempengaruhi pada bidang kesehatan seperti yang kita ketahui saat ini. Dari rumah sakit yang peduli terhadap para sarjana yang mempunyai andil, muslim dahulu yang begitu progresif dapat terus kita peroleh manfaat dari pekerjaan mereka saat itu.

Di dunia islam, ilmuan islam dan dokter memiliki peran yang sangat penting dalam praktek kesehatan, alat-alat, dan etika yang selanjutnya akan mempengaruhi kehidupan kita saat ini. Di antara perkembangan-perkembangan yang sangat penting dalam kesehatan yang dibawa oleh dunia Islam adalah pengenalan rumah sakit.  Pada abad ke 8, Al-Wahid bin Abdul Malik, khalifah bani Umayyah, adalah yang pertama  membangun bangunan yang bertujuan untuk lembaga kesehatan, yang disebut bimaristan. Kata yang diperoleh dari bahasa persia, bimar = penyakit, stan = tempat, seperti institusi/bangunan untuk perawatan orang sakit. Tetapi juga secara aktif memelopori  untuk diagnosis, merawat, dan obat-obat untuk pencegahan

Kesehatan untuk Semua

Timur tengah dan afrika utara memiliki bangunan bimaristan yang sangat banyak, yang mana penuh dengan peraturan sekolah dokter dan perpustakaan. Di antara banyak bimaristan terdapat beberapa bimaristan yang sangat terkenal seperti bimaristan Al-Nouri di Damascus yang dibangun tahun 1154 oleh Sultan Nour Aldeen Zanki, bimaristan Marrakesh di Marrakesh yang dibangun tahun 1190 oleh Al-Mansur Ya’qub Ibnu Yusuf, bimaristan Al-Mansouri di Kairo yang dibangun tahun 1248 oleh Sultan Saifuddin Qalawun as-Salihi. Bimaristan tersebut buka 24 jam dan memiliki ribuan ranjang untuk pasien, dengan tidak menghiraukan ras, agama, dan latar belakangnya. Beberapa juga diketahui menyediakan pakaian spesial untuk pasien pada saat musim dingin atau musim panas. Bimaristan tidak hanya menawarkan pelayanan gratis, namun juga memberikan uang untuk pasien ketika mereka sembuh,Untuk membantu dalam hal gaji yang hilang ketika di rumah sakit – konsep ini yang seutuhnya tidak didengar saat ini.

Penemuan yang Berhubungan dengan Pengobatan

Bidang kedokteran tidak akan pergi jauh dalam dunia Islam tanpa dedikasi para sarjana Muslim yang membuat banyak kemajuan dan penemuan yang telah meningkatkan pemahaman kita tentang kesehatan. Dokter muslim, sebagai contoh, yang pertama kali dari yang lain yang dapat membedakan antara cacar dan campak, maupun mendiagnosis wabah, difteria, leprosi, rabies, kistat , diabetes, asam urat, dan hemofilia. Ketika di Eropa percaya bahwa epilepsi disebabkan oleh suatu hal yang jahat, namun dokter-dokter muslim sudah dapat menjelaskan tentang penyakit itu (epilepsi). Ahli bedah muslim juga sebagai pelopor dalam melakukan amputasi dan katerisasi. Mereka juga menemukan sirkulasi darah, penggunaan usus binatang untuk jahitan, dan alkohol untuk antiseptik. Inovasi-inovasi muslim yang lain termasuk seperti alat-alat operasi dan gelas-gelas kimia, maupun penggunaan arsen, tembaga sulfat, besi sulfat, dan borax untuk pengobatan penyakit.

Penemuan-penemuan muslim yang terdepan sebagai pusat kegiatan adalah dari Ibnu Sina. Dia menemukan bahwa tuberkulosis menular dan dapat ditularkan melalui udara sehingga menempatkan dia sebagai salah satu dokter terhebat sepanjang masa. Pada saat ini, metode karantina yang dia kenalkan telah membantu untuk mambatasi penyebaran penyakit tersebut. Satu hal yang ingin dilakulan dokter muslim adalah membagikan, bagaimanapun, ilmu mereka, yang mana naskah tersebut sangatlah penting. Naskah tersebut sangat penting karena berisi informasi yg bermanfaat tentang anatomi manusia, termasuk sistem tulang, sistem syaraf, vena, arteri, saluran cerna, organ, dan sistem otot.

Obat-Obat Alam

Para juru tulis akan menulis karya tulis seperti pengobatan dan kesehatan, termasuk salah satunya ilmu tumbuh-tumbuhan dan obat tradisional. Ilmu itu akan disebarkan secara luas termasuk asia tenggara. Hal ini jelas bahwa naskah ilmu tersebut digunakan secara luas.  Di belahan dunia ini, orang-orang yang belajar dan mendapatkan pengetahuan tumbuh-tumbuhan dan menggunakan  ilmu tersebut kadang-kadang disebut sebagai bomoh (dokter tradisional) atau bidan.. Sebagai ahli pada obat akar kayu, atau obat yang dibuat dari jamu, akar, kulit batang, dan produk alam yg lain, mereka akan menuliskan resep rumahan mereka untuk pasien, seringkali sudah dibuat siap seperti tablet yang dikenal sebagai jamu atau majun.

Pengetahuan tentang jamu dan bahan bahan alam sekarang telah dihidupkan kembali melalui bioteknologi, sebagaian konsumen modern mencari jalan alternatif untuk menjaga kesehatan dengan memilih atau beralih ke pengobatan tradisional. Bagian lain dari dunia Islam, pembagian obat sering dilakukan oleh apoteker. Mereka adalah orang yang memformulasikan dan membagikan obat kepada pasien dan dokter, sekarang disebut dengan farmasi.Di antara banyak alat alat perdagangan terdapat kotak aphotecary. Yang sering dihiasi dengan motif berhubungan dengan bunga dan kadang-kadang meliputi syair-syair Al-Qur’an, kotak apothecary sering kali berisi komponen-komponen yang berhubungan dengan praktek yang berat dan seimbang.

Aphotecharies dan Aromaterapi

Aphotecaries menggunakan guci obat yang disebut albarelli untuk menyimpan obat yang kering dan obat yang memiliki bagian yang penting pada pengobatan pada saat mereka praktek. Guci disegel dengan mengunakan kertas (perkamen) atau kulit dan diikat mnggunakan kawat, bentuk seperti pingga kapal. Semula ditemukan oleh dunia islam, albarello diadopsi secara antusias oleh seluruh eropa.

Muslim adalah pengadobsi awal dari aromaterapi sebagai bentuk dari obat alternatif dan untuk meningkatkan keadaan menjadi lebih baik. Walaupun Babilonian, Yunani dan Mesir kuno telah melakukan destilasi, ahli kimia Muslim dari Khilafah Abbasiyah yang akhirnya menyempurnakan proses pemurnian destilasi. Proses yang dikerjakan untuk memurnikan senyawa kimia dan juga untuk mengembangkan attars, atau minyak wangi. Bersamaan , ketika sedang mendestilasi mawar untuk attars, ahli muslim menemukan air mawar, yang mana sekarang digunakan secara luas di seluruh uparara keagamaan dunia Islam dan di dalam masakan. Faktor pokok yang melatar belakangi penggunaan minyak wangi dan air mawar pada komunitas muslim adalah penghargaan bahwa bahan aromaterapi dapat mempengaruhi secara positif pada pikiran, mood, semangat, dan juga kesehatan.

Kami telah pasti melalui perjalanan panjang dalam hal kesehatan. Tapi Dalam beberapa hal, belum ada yang berubah. Virus Menjadi resisten, racun menjadi momok pada Kehidupan modern dan setiap generasi berkembang dengan kebiasaan memakan yang tidak sehat dari sebelumnya. Satu hal di sisi kita, bagaimanapun, adalah kesadaran – bisa dibilang faktor yang paling penting dalam kesehatan dan kesejahteraan. Tanpa hal tersebut kita akan mudah untuk menjadi bodoh. Mari kita mengambil pelajaran dari pelajar dan dokter muslim dahulu dan membagikan apa yang kita tahu tentang kehidupan yang lebih baik dan hidup yang lebih sehat dalam pikiran, tubuh, dan semangat. Seperti yang dikatakan Ibnu Sina, ketidakadaan dari pemahaman tidak berarti ketidakadaan dari kehidupan.

Diterjemahkan dari artikel berjudul The Contributions of Muslims to Medicine yang ditulis oleh Adline A Ghani di aquila-style.com pada 25 Februari 2105

Sumber : muslimdaily.net

Aghnia myesha (kontributor kolom sains beritalangitan.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.