Beritalangitan.com – Beberapa Ratus mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo berdemontrasi di depan Gedung Pemkot Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman, seperti yang dilansir mahasiswanews.com, Senin (1/2/2016). Mahasiswa mendesak pemerintah kota serta-merta menutup area hiburan tengah malam yang dinilai jadi biang meningkatnya HIV/Aids.
Perbuatan mahasiswa ini diwarnai kericuhan juga saling dorong dengan aparat keamanan, dikarenakan mahasiswa dihalangi memasuki kantor wali kota.
Bahkan lantaran kecewa aspirasinya terbendung, mahasiswa melampiaskan kekecewaan bersama membakar kayu serta sampah di jalanan.
“Kami mendesak wali kota juga DPRD agar menutup area hiburan tengah malam,” papar Ketua PMII Cabang Probolinggo Fajar Ilyas, di tempat kejadian.
Demontrasi dilakukan dikarenakan lokasi hiburan tengah malam kian marak beroperasi di wilayah Kota Probolinggo. Padahal, Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama Jawa Timur sudah melayangkan surat rekomendasi terhadap pemerintah kota, guna menutup ruang hiburan sejak enam bulan lalu.
Tapi sampai sekarang, lokasi hiburan tengah malam masihlah beroperasi. Massa menuding keberadaan area hiburan tengah malam jadi wahana eksodus eks penghuni lokalisasi Dolly Surabaya. maka berdampak kepada peningkatan penderita HIV-Aids, degradasi moral, juga basis mengkonsumsi narkoba juga miras.
Data yang dihimpun massa dari Instansi Kesehatan setempat, sejak 2008 sampai waktu ini terdapat 190 penderita HIV-Aids, di mana 50 orang diantaranya wafat. Dalam setahun, penderita meningkat sampai kisaran 40 %.
“Kami bakal menggelar demo lebih besar seandainya tuntutan kami tidak didengar,” tandas mahasiswa.
Mahasiswa serta menggelar teatrikal, yang menggambarkan gaya hidup glamor para pemandu karaoke di tengah kehidupan masyakarat. (jm)