Memahami “FENOMENA KELUARGA IMRAN”, Dalam Perspektif Ekosistem (1)

0
557
ilustrasi pendidikan anak (foto:slamtoday.id)

Oleh : Suprio G.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat dimasa mereka masing-masing” (QS Ali Imran 3 : 33)


Imran bin Matsan dan istrinya (Hanna), adalah pasangan manusia yang sholeh dan shalehah. Imran bukanlah seorang Nabi maupun Rasul. Namun karena demikian taat dan patuhnya kepada Allah Azza Wa Jalla dan berhasil membangun rumah tangga yang penuh kasih sayang dan didasari ketaqwaan kepada Allah, maka Allah Azza Wa Jalla memuliakan keluarga Imran, bahkan menjadikannya nama salah satu Surat dalam Al – Qur’an, yakni Surat Ali- Imran (Keluarga Imran).

Surat Ali Imran adalah Surat ke- 3 dalam Al- Qur’an. Surat ke 3( Ali Imran) dan surat ke -2 ( Al-Baqarah), disebut Surat AZZAHRAWAIN, atau bisa diartikan sebagai ” Surat Cemerlang”, karena dalam 2 Surat tersebut (Al Baqarah dan Ali Imran) mengungkap berbagai perkara yang disembunyikan oleh “Ahli Kitab”, seperti kisah sebenarnya dari kelahiran Nabi Isa AS dan Nubuwwah kelahiran Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Imran merupakan seorang warga Bani Israil yang dikenal amat taat beribadah. Jika dirunut silsilahnya ke atas, Imran masih kturunan nabi Sulaiman bin Daud. Demikian pula, istrinya, Hanna adalah wanita yang juga taat beribadah. Keduanya bercita-cita untuk memiliki keturunan yang taat kepada Allah, suatu generasi yang mulia, yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi. Namun, meski sudah cukup lama berumah tangga, namun pasangan ini belum dikaruniai seorang anak.

Muhammad bin Ishak nenceriterakan, suatu hari Hanna sempat menyaksikan sepasang burung yang tengah memberi makan anaknya. Menyaksikan hal tersebut tersebut, membuat Hanna semakin terdorong keinginannya untuk memiliki anak. Hanna lantas berdo’a kepada Allah, agar dirinya bisa segara mengandung dan bernazar, jika ia bisa mendandung, ia akan berusaha keras untuk mendidik anaknya agar menjadi manusia yang saleh/salehah, bertaqwa kepada Allah Azza Wa Jalla dan mengabdikan dirinya di Baitul Maqdis.

Allah lantas mengabulkan do’anya. Beberapa waktu kemudian, Hanna pun mengandung. Ketika mengandung itu, Hanna kembali bernazar, sebagai mana terekam dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran 3 : 35, sebagai berikut

“(Ingatlah) Ketika istri Imran berkata” Ya Rabbku, sesungguhnya aku bernazar kepadaMu. Apa (janin) yang ada dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepadaMu) maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Singkatnya Hanna melahirkan kandungannya, seorang bayi perempuan. Imran dan Hanna memberinya nama sesuai dengan cita-citanya dan harapan keduanya, dengan nama MARYAM. Disamping nama yang baik diiringi do’a dan permohonan agar putrinya menjadi generasi mulia, Imran dan Hanna juga berfikir untuk mencarikan tempat yang cocok untuk putrinya, agar ia bisa tumbuh menjadi manusia yang dekat dengan Allah dan bisa mengkonsentrasikan diri untuk banyak beribadah. Maka ” Mihrab” menjadi tempat pilihan bagi Maryam.

Sesuai dengan nazarnya, beberapa hari setelah melahirkan, Hanna membawa Maryam ke Baitul Maqdis (namun sumber lain menyebut bayi itu di dibawa setelah usia penyusuan, sekitar 2 tahun lebih) untuk dititipkan kepada para ahli ibadah di masjid tersebut. Meski pada saat itu Imran (ayahnya) seorang imam masjid, tetapi Hanna ingin ada ahli ibadah lain yang merawatnya. Zakaria, yang tidak lain adalah suami Asy ya’. Sedangkan Asya’ adalah adik kandung Hanna. Sehingga Zakaria merupakan paman dari Maryam sendiri. Zakarya juga dikenal sebagai orang taat berbadah, saleh, pintar dan bijaksana yang merawat Maryam.

Zakarya memberi Maryam tempat khusus di Mihrab Baitul Maqdis dan hanya Zakarya yang boleh menemuinya. Sementara orang lain dilarang memasuki ruangan itu. Maka Maryam pun tumbuh dengan baik dan sehat, dan benar-benar menjadi hamba yang amat taat dalam beribadah. Di Mihrab masjid itulah Maryam tinggal, untuk melakukan ibadah setiap hari dan mengabdikan diri, merawat dan membersihkan tempat ibadah itu.

Suatu hari, ketika Zakarya hendak menemui Maryam di “Mihrab, ia terkejut, melihat di tempat Maryam berada terdapat berbagai makanan (termasuk buah-buahan), pada hal Zakarya belum merasa membawakan ataupun menyuruh orang lain membawakan nya Dan hal itu terjadi berulang kali. Peristiwa fenomenal ini diabadikan dalam Al- Qur’an Surat Ali Imran ayat 37, sebagai berikut:

“Maka Dia ( Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkan nya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakarya. Setiap kali Zakarya masuk menemuinya di Mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisiNya. Dia berkata “Wahai Maryam. Dari mana ini engkau peroleh? Dia (Maryam) menjawab. Itu dari Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.”


Peristiwa fenomenal yang dialami oleh keluarga Imran, khususnya Maryam ini, merupakan tanda -tanda kebesaran Allah, justru diremehkan oleh sebagian orang- orang. Peristiwa ini justru dianggap hanya dongengan yang tidak masuk akal, Mereka berfikir, bagaimana mungkin ada makanan yang mendatangi mahluq yang akan memakannya, yang lazim terjadi. Sehingga mereka tidak mau beriman kepada Al – Qur’an. Ketidak percayaan orang -orang kafir atas ayat- ayat Allah yang dianggap tidak masuk akal itu terilustrasikan dalam al- Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 13, sebagai berikut

“Dan apabila dikatakan kepada mereka “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain beriman”. Mereka menjawab “Apakah kami akan beriman, seperti orang- orang yang kurang akal beriman? “ingatlah. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu”.

Benarkah orang-orang orang tidak mau beriman kepada Al -Qur’an itu adalah orang-orang yang kurang akal sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Baqarah 2 : 13. Untuk itu mari kita cermati beberapa peristiwa fenomenal di alam semesta. (bersambung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.