
Jakarta, 03/01 (beritalangtan.com) – Kelompok militan yang berkembang di Somalia, al-Shabaab, merilis sebuah film dokumenter yang bertujuan untuk merekrut anggota baru. Dalam film dokumenter itu, kelompok militan memaparkan soal ketidakadilan rasial di Amerika Serikat dengan menampilkan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Kelompok pemantau kelompok militan SITE melaporkan pada Sabtu (2/1) bahwa Trump muncul dalam film berdurasi 51 menit itu, ketika tengah menyerukan pelarangan bagi seluruh Muslim untuk memasuki AS pada Desember lalu. Dalam film itu, diperlihatkan pula reaksi para pendukung Trump yang bersorak terhadap dalam komentar Trump yang kontroversial itu.
Kemunculan Trump dalam film ini tepatnya di antara dua klip dari pemimpin militan Anwar Al-Awlaki yang menyatakan Muslim di Amerika Serikat akan menghadapi pilihan antara meninggalkan AS dan hidup di negara-negara Islam, atau tetap tinggal di rumah tetapi melawan negara-negara Barat. Awlaki tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Yaman pada 2011 silam.
Film ini dipublikasikan di Twitter pada Jumat (1/1) oleh al-Kataib Media Foundation, sebuah organisasi kelompok militan Islam, menurut laporan SITE.
Trump, merupakan milyuner dan pengusaha real-estate, mantan bintang siaran TV dan kandidat Partai Republik dengan dukungan yang terbanyak.
Seruan Trump untuk melarang Muslim memasuki Amerika Serikat telah menuai banyak kecaman oleh politisi Amerika. Hal ini juga memicu kegemparan internasional dan menyebabkan kritik bahwa pandangannya dapat digunakan sebagai propaganda oleh militan.
Trump kerap kali meluncurkan komentar yang berapi-api dan kontroversial untuk menaikkan popularitas. Di antara komentarnya adalah menghina etnis Meksiko dan menyinggung umat Islam.
Dengan komentarnya ini, Trump berada di peringat pertama survei Partai Republik, mengalahkan 12 kandidat lainnya.
Al-Shabaab tengah yang berusaha menggulingkan pemerintahan Somalia yang didukung Barat, dan memberlakukan hukum syariah daengan sangat ketat. Kelompok ini memiliki hubungan dengan kelompok militan internasional al-Qaidah dan telah melakukan serangan di Kenya dan Ethiopia. (jm/cnnindonesia.com)