Sukabumi, beritalangitan.com 19/04 – Berawal dari keinginaan orangtuanya agar ia menimba ilmu di pesantren, sebenarnya itu bertentangan dengan keinginan pribadinya yang tidak ingin masuk pesantren sehingga pada awal masuk pesantren ia tidak betah hingga sering keluar masuk pesantren, namun berbeda setelah sekarang Muhamad Asep Nurbillah (23) asal Kp. Cilampahan Desa Cimenteng Kecamatan Curug kembar Kabupaten Sukabumi menjadi Rois di pondok pesantrren Al Hikmah Sukalarang Sukabumi.
Pada saat masuk pesantren Al Hikmah 2008 lalu yang tepatnya berada di Kp. Selaeurih Desa Selaawi Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi, sebelumnyapun ia pernah mengenyam pendidikan di pesantren yang lain disekitar kampung halamannya, meski pada awalnya tidak fokus belajar karena banyak godaan, mulai dari masih suka main, godaan untuk kerja, hingga godaan wanita, hal itu dirasakannya selama enam tahun pertama, dan baru akhir – akhir ini Bilah merasa nyaman dan ikhlas dalam menimba ilmu.

Putra bungsu dari pasangan H. Nurjaman dan Hj. Nurrohmah ini sudah merasa nyaman dan merasa sangat butuh dengan ilmu agama yang saat ini sedang digelutinya, karena dalam perjalanan hidupnya Billah memiliki pengalaman buruk hingga pernah terjerumus dalam pergaulan bebas di kota Jakarta. Dari hal itu ia merasa bisa menemukan pelajaran berharga, meski kurang lebih enam tahun ia menimba ilmu di pesantren ia merasa belum ikhlas dan masih saja ada kenakalan remaja pada umumnya yang dilakukan Billah.
Kepada tim beritalangitan.com Muhamad Asep Nurbillah mengungkapkan bahwa yang menjadi motivasi besar baginya adalah sosok sang guru yaitu KH. Aang Sofyan Tsauri beserta puteranya KH. Asep Alam yang menjadi figur yang sangat dikaguminya, yang selalu memberikan wejangan padanya agar senantiasa mengingat Allah dalam setiap aktivitas serta selalu hidup mandiri dan memberi contoh dengan perilaku bukan hanya dengan perkataan saja.
Sebuah keinginan terdekatnya adalah ia ingin sekali berziarah ke tanah suci meskipun hanya umroh saja, serta keinginan besar kedepan Billah bukan hanya ingin memiliki sebuah pesantren saja tapi memiliki usaha sendiri dan harus mampu mandiri dalam bidang wirausaha, pungkasnya. (Tim lipsus Beritalangitan .com)