Sukabumi, beritalangitan.com – Sejumlah ulama dan Aktifis Islam yang tergabung Persatuan Umat Islam (PUI) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi untuk turut membantu memperjuangkan gelar pahlawan nasional Bagi KH. Ahmad Sanusi Sebagai Tokoh Ulama Terkemuka asal Sukabumi yang pada masanya paling gigih melawan penjajah kolonial Belanda.
Desakan ini disampaikan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini diungkapkan sejumlah tokoh PUI saat bertemu langsung dengan Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Ruangan Utama Pendopo Sukabumi.
Mereka mengaku kecewa dengan sikap pemerintah pusat yang masih belum menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sosok KH. Ahmad Sanusi, merekapun mempertanyakan apa kekurangan yang menyebabkan masih belum dikabulkan harapan masyarakat agar kyai kharismatik asal Sukabumi itu, dianugerahkan gelar pahlawan.
Padahal almarhum tidak hanya dikenal di Sukabumi dan Jawa Barat saja. Tapi dikenal diseluruh Indonesia karena menjadi salah satu pelaku berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan KH Ahmad Sanusi sempat menjadi Anggota BPUPKI dimasa Kemerdekaan.
“Kami tidak hanya sedih, tetapi kecewa dengan sikap pemerintah yang masih belum menganugerahkan gelar pahlawan bagi KH Ahmad Sanusi. Sikap penolakan tanpa ada alasan jelas, membuat kami prihatin,” kata Sekretaris Umum Persatuan Umat Islam (PUI) Kabupaten Sukabumi, Maman Abdurahman.
Ketua Umum PUI Kabupaten Sukabumi, Endi Badrudin tidak hanya menyesalkan. Tapi menilai pemerintah pusat dalam hal ini Dewan Gelar yang berada di Kantor Sekretaris Negara dinilai tidak transparan.
Padahal berbagai upaya melengkapi dokumen pendukung telah dilakukan. Termasuk melibatkan akademisi dari Unpad hingga melakukan serangkaian seminar untuk mendukung direalisasi di sandangnya gelar pahlawan.
” Tapi hingga sampai hari ini, kami tidak mengetahui kekurangan dokumen yang menyebabkan pendiri PUI tidak segera dikabulkan untuk memperoleh gelar pahlawan. Kami melihat Sekretaris Negara tidak transparan,” katanya
Desakan Pesantren.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren (Pontren) Dzikir, Al-Fath, KH. Fajar Laksana tidak hanya mempertanyakan sikap pemerintah pusat di Jakarta, yang dinilai tidak menghargai salah satu pendiri tanah air ini.
Tapi mempertanyakan keseriusan Pemkot dan Pemkab Sukabumi memperjuangkan gelar pahlawan bagi Ahmad Sanusi.
“Mereka harus bersama sama mendorong Pemprov Jabar untuk memperjuangkan harapan warga Sukabumi, agar gelar pahlawan nasional dapat segera direalisasikan,” katanya.
Sementara Bupati Sukabumi Marwan Hamami tidak hanya menyesalkan belum direalisasikan gelar pahlawan. Tapi berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong Almarhum memperoleh gelar pahlawan.
“Kami berharap pemerintah segera merealisasikan keinginan masyarakat. Agar KH Ahmad Sanusi dapat memperoleh gelar pahlawan dari pemerintah pusat,” katanya.