Beritalangitan.com – Tasikmalaya – Saat team beritalangitan.com berkunjung ke pesantren Riyadul Huda sebagian team berbincang dengan salah satu santri disana. Nuryadi pria asal kp. Balakumbang Desa Tamansari Kecamatan Setu Bekasi Jawa barat, setelah tamat sekolah Tsanawiyah langsung melanjutkan jenjang pendidikannya di Aliyah Sukamanah, dan mondok di salah satu pesantren yang terdapat di kp. Sukaguru, Sukarame, Sukarapih kab. Tasikmalaya “Riyadul Huda” pesantren salaf yang dia pilih sebagai tempat untuk menimba ilmu.
Anak dari pasangan Maman (alm) dan ibu Nuryati ini merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, niat kuat Nuryadi ingin memiliki sebuah pondok pesantren yang membuatnya tekun menjalani hari-harinya di pesantren ini, sifatnya yang peduli terhadap anak-anak miskin membuatnya berniat untuk menimba ilmu dan kelak ingin membuka pesantren gratis bagi orang yang tidak mampu. Dengan dukungan penuh dari ibunya, dan tekad yang kuat demi tercapainya Ridho Allah yang memotivasi dirinya dan dengan harapan kelak akan bisa membangun sebuah pondok pesantren sehingga bisa menularkan ilmu yang di pelajarinya .
Selama empat tahun menjadi bagian dari pesantren Riyadul Huda, banyak masa-masa sulit yang dilewatinya dalam kurun waktu itu, suka duka ia lalui. mengikuti seluruh kegiatan-kegiatan yang ada di pesantren itu merupakan kesenangan baginya, kegiatan mekanik (bengkel), pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang terdapat di pesantren ini ditekuninya dengan sungguh-sungguh, masa-masa sulitpun dialaminya contohnya saat sedang sakit dan ajakan teman-temannya untuk bekerja dan godaan wanita, membuatnya harus bersabar demi cita-cita yang di impikannya.
Maka obat yang paling manjur menurutnya adalah dengan mengikuti segala kegiatan yang ada di ponpes Riyadul Huda sehingga dengan semua itu hal-hal negatif tidak dapat menganggunya, itulah cara dia untuk terhindar dari godaan-godaan tersebut, sehingga tetap bisa bertahan menuntut ilmu di pesantren demi menggapai cita-citanya. (team beritalangitan.com)
Kami seorang Ibu menginginkan anknya ke pesantren di sana tapi saya tidak punya biaya pesantren, apakah di sana menerima anak saya pesantren di sana