Beritalangitan.com – Penampilannya terlihat biasa saja. Maklum, begitulah umumnya ibu rumah tangga. Namun siapa sangka, perempuan berkulit putih dan bermata sipit bernama Gleany Rantung ini, cukup produktif.
Dengan modal Rp 200 ribu, dia mampu menghasilkan omset sampai Rp 500 ribu. Dengan modal sebesar itu, dia bisa memproduksi kelapatart sebanyak 20 bungkus dengan harga jual produsen Rp 25 ribu.
Pengusaha cemilan khas Manado yang biasa dipanggil Dede ini termasuk yang beruntung. Betapa tidak, dia mendapatkan bantuan pemberdayaan keluarga sadar halal dari Kanwil Kemenag Maluku Utara.
Dengan tambahan modal Rp 5 juta dan Rp 3 juta untuk etalase, sekarang dia mampu meningkatkan omsetnya sampai Rp 1,5 juta rata-rata per hari. Sebuah langkah bisnis yang sangat menjanjikan bagi seorang pengusaha kecil seperti dirinya.
Seperti dilansir Republika dari laman kemenag.go.id, Di rumah dinas suaminya yang seorang Prajurit TNI, Dede mengungkapkan perjalanan usahanya. Ibu muda berhijab ini mencerikan pengalamannya sebagai pengusaha yang konsisten menggunakan produk halal. Dia mengatakan, bahwa dirinya pernah hampir tergoda oleh bujukan kawan-kawannya untuk menggunakan rhum dalam membuat kelapatart agar rasanya enak.
Namun, dia tidak bergeming dengan tawaran itu. “Alhamdulillah, dengan niat beragama Islam yang baik untuk meninggalkan unsur-unsur yang diharamkan dalam membuat kue, produk saya tetap enak dan laku. Bahkan, permintaan semakin meningkat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasi Urais Kanwil Kemenag Malut Dahlan Saidi menjelaskan, Dede termasuk pelaku usaha kecil yang sukses mendapatkan bantuan dari Kemenag. Bahkan, tegas Dahla, ia (Dede) komit untuk mengalokasikan zakat mal dari keuntungan bisnisnya ke UPZ yang ada di masjid terdekat. “Ini harus menjadi teladan bagi pengusaha kecil lainnya,” ujar pria keturunan Buton ini penuh harap.