Bali, 29/1 (Beritalangitan.com) – Berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) beralamat di Jl. Pulau Menjangan 28, Denpasar hari kamis (28/1). Tim beritalangitan berbincang – bincang dengan H. M. Taufik As’adi (67) selaku ketua umum MUI Provinsi Bali, Ia mengatakan bahwa walaupun keberadaan umat islam masih minoritas tetapi tetap harmonis yakni dengan menjaga budaya, menghormati keberagaman, kerukunan, keamanan, dengan konsep “Yang sama jangan dibeda-bedakan, yang beda jangan disama – samakan”. Karena Islam mengajarkan Lakum Dinukum Waliyadin.

Walaupun begitu, Umat islam di Bali patut berbangga karena ternyata Islam di tanah Bali merupakan Agama terbesar kedua setelah Hindu yakni sebanyak ± 500 ribu atau sekitar 0,29 persen dari semua penduduk di Bali.
Bali sebagai salah satu destinasi wisata internasional di Indonesia dimana banyak wisatawan Mancanegara yang datang ke Bali. Ini menjadi peluang besar untuk meminimalisir islamfobia di dunia yakni islam itu bukan agama yang frontal, kasar, tidak beradab seperti yang di lakukan oknum-oknum tertentu. tetapi islam merupakan agama yang mengajarkan akhlak mulia, toleransi, menghormati keberagaman karena islam merupakan agama yang mengajarkan rahmatan lilalamin, ujar Taufik

Sehubungan dengan hal itu, MUI ingin Meningkatkan kualitas para ulama dan generasi muda islami yang berkarakter dan berahlak mulia dalam komunikasi sosial dengan masyarakat, kemampuan komunikasi berbahasa asing dan berharap memiliki orang yang ahli bermusyawarah.
Menanggapi isu-isu provokatif yang beredar dimedia sosial yang dapat menyebabkan rusaknya keharmonisan antara umat beragama di Bali, MUI melakukan sosialisasi melaui seminar-seminar dan musyawarah. Dan selalu berpesan kepada umat islam yang ada di Bali untuk selalu bersabar dan istiqomah untuk melakukan kebaikan terhadap setiap orang seperti yang diajarkan oleh islam. Pungkas ketua MUI provinsi Bali H. M. Taufik As’adi kepada tim lipsus beritalangitan.com ketika ditemui di kantornya. (tim lipsus beritalangitan.com)