Perlukah Minuman Isotonik di Bulan Puasa

0
1086
Ilustrasi. (health.kompas.com)

Beritalangitan.com – Banyak orang salah kaprah dengan minuman isotonik yang banyak diiklankan di media, terutama TV dan radio. Mereka pikir dengan meminum minuman isotonik, mereka akan dapat bertahan melalui hari yang melelahkan dan terutama, hari-hari di bulan puasa. Faktanya, mereka hanya termakan iklan saja!

Seorang ahli penyakit dalam dari RSCM dan FKUI, Ari Fahrial Syam berpendapat bahwa ajakan untuk mengonsumsi minuman isotonik sudah melewati batas. Pada iklan, kapanpun dan di manapun, bahkan setelah bangun tidurpun kita dianjurkan untuk meminum minuman yang mengandung zat elekrolit tersebut. Padahal, kita hanya memerlukan minuman isotonik di saat kita sedang benar-benar kekurangan banyak cairan saja, misalnya saat kita berkeringat, seusai berolahraga atau menderita diare. Kita boleh minum minuman isotonik tersebut di saat kita harus menggantikan cairan tubuh dan asupan kalori yang berkurang saat berolah raga.

Beliau menyarankan untuk tidak mengonsumsi minuman isotonik untuk sahur dan berbuka puasa, karena minuman tersebut mengandung kadar gula dan elektrolit (garam dan natrium) yang tinggi. Kita harus waspada dan memperhitungkan bahwa dengan mengonsumsi produk isotonik ini, akan terjadi penambahan asupan gula dan garam dalam tubuh. Risiko-risiko yang dihadapi adalah penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas. Itu belum termasuk efek samping langsungnya, yaitu dehidrasi (karena tingkat kalori yang berlebihan) dan rasa lemas pada saat berpuasa.

Ia menganjurkan sebaiknya selama bulan puasa ini kita banyak minum air putih saja dan menghindari produk-produk isotonik jika kita tidak benar-benar membutuhkannya.

Dengan adanya kesalahpahaman ini, diharapkan masyarakat untuk dapat lebih membuka mata lebar-lebar dan banyak browsing informasi terakurat yang berkaitan dengan produk eletrolit tersebut, agar tidak mudah dibodohi oleh iklan-iklan belaka. Bagi masyarakat yang memang sudah mempunyai keluhan-keluhan kesehatan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi produk-produk tersebut (nf). (khairunnisa)

Sumber : muslimahzone.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.