Pesantren Assanusiyah: Allah SWT Menjamin Kehidupan Kita Jika Kita Tunduk Dengan Al-Qur’an

0
2183

Cianjur, beritalangitan.com – Pondok Pesantren Assanusiyah berdiri tahun 1995 pada bulan Maret tanggal 5 di kampung Cibarengkok Desa Sukaraharja Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur.

Pesantren ini berdiri ketika KH. Q Dadah Ahmad Sanusi dan istrinya Almarhumah Hj Cicu mengikuti kejuaraan Qori dan mendapatkan juara satu tingkat kabupaten Cianjur, setelah itu mengikuti MTQ tingkat provinsi dan seterusnya. Disinilah awal mulanya para calon santri berdatangan terus menerus.

“Karena pada waktu itu belum ada bangunan pesantren, Sementara seluruh santri di tampung di rumah, santri laki-laki mondok di rumah kakak dan santri perempuan mondok di rumah saya tuturnya. Namun dikarenakan pada saat itu santri terus menerus berdatangan akhirnya pada tahun 1997 saya berupaya membangun asrama untuk laki-laki, dan asrama untuk putri, dan alhamdulillah atas ridho Allah SWT saya bisa melanjutkan membangun kembali asrama santri, hingga saat ini saya memiliki 120 santri laki-laki dan perempuan,” jelasnya.

Pembelajaran Pesantren Assanusiyah ini tidak berbeda jauh dengan pesantren yang lainnya, selain mempelajari kitab kuning disini juga mempelajari lebih dalam adalah tentang ilmu Qur’an. Mulai dari naghmah, tajwid, hafidz, qiroat, muskilat dan lain-lain.

KH Q Dadah Ahmad Sanusi adalah Kyai jebolan dari Pesantren Al-Mujahid Karangtengah Cianjur, disana ia mempelajari tentang kitab-kitab kuning, lalu dilanjutkan mondok di Pesantren Al-Qur’aniah Banten yang di asuh oleh Tubagus Hafidz, lalu melanjutkan mondok ke pesantren Qiroatu Sab’ah di Garut disitu yang dipelajari ilmu-ilmu tentang Al-Qur’an, Qiroat, waqof dan lain-lain, disana sempat mengikuti kejuaraan dan meraih juara satu se kabupaten Banten dan Garut.Dan di Kabupaten Cianjur saya juara satu sampai tiga kali berturut-turut.

Selain itu Almarhumah Hj Cicu juga mendapatkan berbagai kejuaraan propinsi lampung, banten, DKI, Jawa Barat dan Papua. Kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Fikria Hikal menjuarai juara satu tingkat Nasional di banjarmasin Kalimantan. Untuk santri-santri saat ini baru menjuarai tingkat propinsi saja.

“Harapan saya semoga kedepannya para pemuda dan pemudi islam khususnya Cianjur dan umumnya di seluruh Indonesia, lebih giat-giatlah mempelajari Al-Qur’an, memahami Al-Qur’an dan mengaplikasikan Al-Qur’an, insyaallah jika kita masih mau mempelajari Al-Qur’an Allah Akan Menjamin segala kehidupan kita di masa yang akan kedepannya, kebanyakan orang-orang saat ini aibuk dengan whatsapp sementara mushaf di tinggalkan.

Rasulullah bersabda, “Allah SWT akan meninggikan harkat dan drajatnya kepada orang-orang yang mempelajari Al-Qur’an, hobi mempelajari Al-Qur’an dan Kami akan merendahkan harkat dan derajatnya seseorang ketika orang tersebut meninggalkan dan menjauhkan Al-Qur’an
“, pungkasnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.