Cianjur, 15/3 (beritalangitan.com) – Mengawali perjalanan liputan khusus jelajah Pesantren di Kabupaten Cianjur Tim menyambangi Pondok Pesantren Al – Muslimun yang berdiri pada tahun 1991, beralamat di jalan salajambe no. 14 kampung Tungturunan Desa Sukamaju Kabupaten Cianjur, Pesantren yang di pimpin oleh KH. Mucsin Noor dan Hj. Dedeh Nidaul Hasanah ini sudah memiliki 260 santri dan santriwati yang mondok dan tak kurang dari 700 orang siswa dari tingkat paling dasar hingga tingkat SMA.
Kepada Tim lipsus KH. Mucsin mengisahkan awalnya Ia dan istri hanya memiliki 9 orang santri yang belajar mengaji di rumahnya, itupun hanya santriwati saja dan jumlahnya terus bertambah seiring waktu hingga tempatnya tak dapat lagi menampung santri yang semakin banyak. Tadinya selama satu tahun tujuh bulan santri yang mengaji tak dipungut biaya sedikitpun, namun setelah Kyai Mucsin menemukan metode Iqro yang didapatnya dari jawa tengah, maka mulailah santri dikenakan biaya untuk membeli buku dan keperluan lainnya.
Metode pembelajaran yang diterapkan disini selain mengaji kitab kuning seperti pesantren salafiyah pada umumnya pondok pesantren Al-Muslimun pun menyelengarakan baca Al-quran dengan metoda Iqro dan menggelar program Gerakan Penghafal Quran (GPQ), yang di terapkan dari tingkat TKA hingga SMA, karena sejak di dirikannya pesantren ini Kyai Mucsin dan Hj. Dedeh memiliki tujuan bisa mencetak generasi hafidz Quran.
Pada tahun 2013 lalu pesantren Al-Muslimun resmi mendirikan sekolah dasar Islam terpadu yang di susul satu tahun kemudian dengan SMP-IT dan menyusul SMA pada tahun 2015, tak hanya itu pendidikan usia dini mulai dari TKA, TPQ, dan Madrasah Diniyah pun di selenggarakan disini, tak ketinggalan majelis ta`lim dan pengajian masyarakat sekitar di gelar setiap hari minggu yang rata-rata mustaminya lebih dari 100 Orang.
Kyai Mucsin mengungkapkan keinginannya kedepan memiliki perguruan tinggi untuk lebih memperdalam dasar-dasar ilmu yang sudah ada serta dalam rangka menyiapkan generasi yang memiliki sikap mental dan pola pikir yang agamis tetapi modern dengan dasar aqidah yang sesuai dengan tuntunan Qur’an dan sunah, karena pada dasarnya pondok pesantren selain harus mampu melahirkan para ulama, harus pula bisa menciptakan generasi yang memiliki intelaktualitas dan kapabelitas, serta mampu bersikap profesional dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin di tengah-tengah masyarakat. (Tim Lipsus Beritalangitan.com)
