Tabanan Bali, 25/04 (Beritalangitan.com) – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) gelar pertemuan dengan para Inohong, serta masyarakat suku Sunda Bali pada Puncak perayaan hari jadi ke-8 (Sewindu) Paguyuban Urang Sunda (PUSunda) Bali, bertempat di Gedung I Ketut Maria, Tabanan Bali, Jumat (22/04/16).
“Pada malam hari ini saya berbahagia karena saya bertemu dengan masyarakat asli Sunda yang tinggal di Provinsi Bali, tetapi tetap memiliki jati diri dan kebanggan pada Provinsi Jawa Barat”, ungkap Aher.
“Suku Sunda merupakan etnis besar di Indonesia. Mereka tak hanya berpopulasi di Tanah Pasundan, sebagian besar dari mereka pun menyebar hingga ke seluruh wilayah di Indonesia”, lanjut Aher.
Maka dari itu, “kang Aher” menilai hadirnya PUSunda di Bali menjadi penting. Forum tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat Bali asal Sunda, Jawa Barat, sebagai media komunikasi demi semakin kokohnya silaturahim antar perantau Sunda di Bali.
Aher pun menyatakan bahwa masyarakat asal Sunda dimanapun ia mengembara, khususnya di Provinsi Bali agar dapat menjadi perekat, yang secara harmonis bersama warga Bali setempat untuk bersatu, berkolaborasi memajukan daerah dengan lebih luas, dan lebih hebat lagi, karena dengan rekatan persatuan tersebut dapat membentuk sebuah gerakan yang memajukan bangsa Indonesia.
Di samping itu, Aher menuturkan bahwa rasa bangga menjadi suatu golongan, atau etnis tertentu, dalam hal ini Sunda jangan sampai memunculkan arogansi. Menurut Aher ‘suku’ bukanlah suatu kemuliaan. Namun kemuliaan, sekaligus penghargaan akan hadir bila dengan spirit ‘etnis’ yang ada dapat menghadirkan prestasi.
Dalam hal ini, etnis Sunda khususnya yang ada di Bali perlu bersumbangsih memberikan hal kontributif bagi Bali sehingga hadirnya suku Sunda di Bali dapat menjadi pendorong kemajuan yang dapat menciptakan keunggulan di berbagai bidang seperti diantaranya : Budaya, Ekonomi, dan pembangunan dalam arti yang luas yang secara bersama- sama memajukan bangsa dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini pun dapat menjadi sarana dalam mengamalkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” di Negeri yang dicintai ini.
“Kesukuan bukan kemuliaan. Ia akan jadi kemuliaan apabila dengan kesukuan tersebut kita bisa mendatangkan prestasi, menghadirkan kebaikan, kita bisa menghadirkan keunggulan, untuk dikembangkan secara bersama-sama dalam lingkup Kebangsaan kita di Indonesia,” tutur Aher.
“Saya juga secara pribadi dengan penuh hormat kepada Gubernur Bali dan para Bupati, Walikota di Bali mengucapkan terima kasih atas penerimaan masyarakat Bali asal Jawa Barat, karena sudah diterima dengan baik,” tambahnya.
Senada dengan Aher, Ketua PUSunda Bali Jaka Bandung mengatakan, peringatan hari jadi PUSunda Bali menjadi pengingat untuk mempertegas peran etnis Sunda dalam mendukung kemajuan bangsa Indonesia, ia mengasumsikan, apabila dengan merantau saja berarti sudah ‘menitipkan diri’ di ‘tempat orang’, maka selayaknya lah perantau khususnya ‘Etnis Sunda’ di Bali untuk berkontribusi menghadirkan prestasi bagi Bali.
“Kita harus bersumbangsih kepada pemerintah setempat tanpa melupakan Jati diri. Ke depan PUSunda Bali secara paguyuban dan masyarakat sunda yang ada di perantauan, khususnya yang ada di Pulau Dewata ini, bisa meningkatkan peranya secara kontributif bagi kemajuan Indonesia oleh urang Sunda,” papar dia.
Jaka juga ingin Orang sunda harus jadi yang terdepan, paradigma dari ‘mangga tipayun (silahkan duluan.Red),’ harusnya ditransformasikan menjadi “punten kapayunan”(Maaf keduluan.Red), “Supaya kita tidak ‘didahului’ orang dalam kompetisi yang positif demi meraih prestasi,” katanya.
Sekitar 2000 masyarakat Sunda di Bali pun berhimpun pada kegiatan tersebut. Hal menarik pada event silaturahim ini yakni, disediakannya aneka kuliner khas Sunda secara khusus. Panganan khas Sunda seperti siomay, batagor, cilok, dan jajanan khas lainnya, dapat dinikmati sepuasnya oleh setiap tamu yang hadir.
Untuk memeriahkan acara, hiburan kesenian khas Sunda pun didatangkan langsung dari Jawa Barat. Suguhan hiburan tradisional yang ditampilkan antara lain tari topeng, jaipongan, serta rampak kendang.
Tentu suasana sunda kental terasa, membawa suasana hati mereka yang datang seolah sedang berada di tanah Pasundan. Tak sampai disitu, acara pun bertabur doorprize, hasil rempugan dari para tokoh Sunda, Jawa Barat.
Hadir pada silaturahim tersebut, para tokoh Jawa Barat di Bali seperti Pembina PUSunda Bali Mayjen TNI Dedi Kusnadi, yang pernah menjabat Pangdam III/Siliwangi, mantan Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda, serta Ketua PUSunda Jaka Bandung, ketua panitia acara Opay dan ketua PUSunda Tabanan Iwan Kurniawan, serta sejumlah pengurus PUSunda Tabanan.
Selain itu hadir pula Asisten II Setda Provinsi Bali beserta jajaran Muspida, Bupati Tabanan serta para pejabat dan tokoh masyarakat, juga tamu undangan lainnya. (Ft/Ra)