Da’wah tidak memerlukan manusia-manusia yang lemah, dan manusia-manusia yang hatinya tidak pernah terbakar api amarah kemunkaran dan kebatilan. Da’wah juga tidak pernah memilih kelompok manusia yang emosinya dingin, tidak pernah cemburu manakala melihat kelaliman. Sebaliknya da’wah hanya menginginkan kader-kader yang beriman, memiliki tekad kuat nan jujur, gemar berkorban dan berani menanggung resiko.
Ibadah adalah segala
Qulul haq yang kita suarakan untuk melakukan perbaikan dan perubahan di tengah-tengah masyarakat kita adalah ibadah. Semua gerakan, langkah, perbuatan dan ucapan yang mengandung nilai-nilai kebenaran dan kebaikan adalah ibadah.
Qaulul haq itu bukan hanya ibadah. Namun ia menjadi pekikan jihad di telinga para penguasa dan pendukung kebatilan. Semakin keras suara kita mengumandangkan kebenaran dan semakin bertalu-talu gema suaranya, ini akan semakin menggelorakan pekikan perjuangan kita.
Perpaduan suara ini selain akan menggetarkan hati manusia yang selama ini berada dalam kubangan kemungkaran juga menunjukkan terjaganya dimensi imaniah dalam diri kita.
Semoga kita semua senantiasa menjadi kader-kader yang siap mengusung beban da’wah dan tidak pernah bosan mengatakan yang benar itu benar, serta menjadi kader yang tidak pernah gentar menghadapi setiap tantangan dan rintangan da’wah. Wallahu A’lam bis-shawwab. (Umar Hidayat / die)