Ini bukti Islam masuk Indonesia sejak Rasulullah masih hidup

16
66303
ilustrasi peta nusantara

 

Oleh: Sunaryo Sarwoko*

Beritalangitan.com – Terdapat perbedaan pendapat dalam menyingkap tabir masuknya Islam ke tanah Indonesia. Setidaknya terdapat tiga teori atau pendapat yang  cukup populer mengenai hal tersebut.  Pendapat pertama menyebutkan, Islam masuk ke Indonesia dari Persia pada abad ke XIII . Sesuai dengan bukti-bukti sejarah adanya beberapa bentuk upacara simbolik keagamaan seperti pada peringatan 10 Muharram sebagai hari peringatan wafatnya Hasan dan Husein, cucu Rasulullah Saw, di beberapa tempat di Sumatra.

Pendapat kedua yang diusung oleh Snouck Hurgronje menjelaskan, Islam masuk ke Indonesia dari wilayah-wilayah di anak benua India. Daerah Gujarat, Bengali, dan Malabar merupakan asal masuknya Islam di Nusantara. Teori tersebut didasarkan pada pengamatan tidak terlihatnya peran dan nilai-nilai Arab yang ada dalam Islam pada masa-masa awal yaitu pada abad XII dan XIII.

Berbeda dengan pendapat pertama dan kedua, pendapat ketiga mengungkapkan, Islam datang langsung dari Arab pada abad ke VII. Islam masuk ke Indonesia pada masa abad pertama Hijriah bahkan pada masa Khulafaur Rasyiddin. Islam Ekspedisi ke Indonesia telah dilakukan pada masa Abu Bakar Ash Shidiq dan dilanjutkan oleh khalifah-khalifah setelahnya. Dalam sumber-sumber literatur Cina menyebutkan bahwa menjelang seperempat abad VII, sudah berdiri perkampungan Arab Muslim di pesisir pantai Sumatra. Manakah teori atau pendapat yang sebenarnya?

Masuknya Islam di Mata Para Ahli

Seorang ahli sejarah bernama Bellwood menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa sebelum abad kelima masehi, yang be­rarti Nabi Muhammad SAW belum lahir, beberapa jalur perdagangan utama telah berkembang menghubung­kan kepulauan Nusantara dengan Cina. Temuan beberapa tembikar Cina serta benda-benda perunggu dari zaman Dinasti Han dan zaman-zaman sesudahnya di selatan Sumatera dan di Jawa Timur membuktikan hal ini.

Bahkan para pedagang pribumi diketahui telah melakukan hubungan dagang dengan para pedagang dari Cina, banyak barang perunggu Cina pada masa Dinasti Zhou (sebelum 221 SM), berada dalam koleksi pribadi di London. Benda-benda ini dilaporkan berasal dari kuburan di Lumajang, Jawa Timur, yang sudah sering di­jarah.

Di lain pihak HAMKA mengungkapkan, seorang pencatat sejarah Tiongkok pada tahun 674 M telah menemukan satu kelompok bangsa Arab yang berdiam di pesisir Barat Sumatera. Penemuan tersebut telah men­gubah pandangan orang tentang sejarah masuknya agama Islam di Tanah Air. HAMKA menekankan temuan ini telah diyakini kebenarannya oleh para pencatat sejarah dunia Islam di Princetown Univer­sity di Amerika.

Hal yang sama juga diungkapkan G.R. Tibbetts  yang tekun meneliti hubungan perniagaan yang terjadi antara para pedagang dari Jazirah Arab dengan para pedagang dari wilayah Asia Tenggara pada zaman pra Islam. Tibbetts menemukan bukti-bukti adanya kontak dagang antara negeri Arab dengan Nusantara.

Sebuah dokumen kuno asal Tiongkok juga menyebutkan bahwa menjelang seperempat tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M hanya berbeda 15 tahun setelah Rasulullah menerima wahyu pertama atau sembilan setengah tahun setelah Rasulullah berdakwah, di sebuah pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim yang masih berada dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Budha Sriwijaya.

Saat Rasulullah Hidup, Islam Telah Masuk Indonesia.

Dari bukti-bukti di atas, dapat dipastikan bahwa Islam telah masuk ke Indonesia pada masa Rasulullah masih hidup. Rasululah menerima wahyu pertama di tahun 610 M, dua setengah tahun kemudian menerima wahyu kedua (kuartal pertama tahun 613 M), lalu tiga tahun lamanya berdakwah secara diam-diamb periode Arqam bin Abil Arqam (sampai sekitar kuartal pertama ta­hun 616 M), setelah itu baru melakukan dakwah secara terbuka dari Makkah ke seluruh Jazirah Arab.

Sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara sangat yakin bahwa Islam masuk ke Nusantara pada saat Rasulullah masih hidup di Makkah dan Madinah. Bahkan Mansyur Sury­anegara lebih berani lagi dengan menegaskan bahwa sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, saat masih memimpin kabilah dagang kepunyaan Khadijah ke Syam dan dikenal sebagai seorang pemuda Arab yang be­rasal dari keluarga bangsawan Quraisy yang jujur, rendah hati, amanah, kuat, dan cerdas, di sinilah ia bertemu dengan para pedagang dari Nusantara yang juga telah menjangkau negeri Syam untuk berniaga.

Gujarat Sekadar Tempat Singgah

Jelas, Islam di Nusantara termasuk generasi Islam pertama. Inilah yang oleh banyak sejarawan dike­nal sebagai Teori Makkah. Islam di Nusantara bukan berasal dari para pedagang India (Gujarat) karena para pedagang yang datang dari India, sebenarnya berasal dari Jazirah Arab yang sebelumnya singgah dulu di India.

Apabila dilihat di atlas Asia Selatan, kita akan bisa memahami mengapa para pedagang dari Jazirah Arab men­jadikan India sebagai tempat transit yang sangat strategis sebelum meneruskan perjalanan ke Sumatera mau­pun yang meneruskan ekspedisi ke Kanton di Cina. Setelah singgah di India beberapa lama, pedagang Arab ini terus berlayar ke Banda Aceh, Barus, terus menyusuri pesisir Barat Sumatera, atau juga ada yang ke Malaka dan terus ke berbagai pusat-pusat perdagangan di daerah ini hingga pusat Kerajaan Budha Sriwijaya di selatan Sumatera (sekitar Palembang), lalu mereka ada pula yang melanjutkan ekspedisi ke Cina atau Jawa.

Berdasarkan pemaparan dan hasil riset dari sejumlah ahli sejarah di atas sekaligus menepis pendapat dari Snouck Hurgronje yang menyebutkan bahwa Islam masuk Nusantara (Indonesia-red) pada abad ke-14. Padahal Islam di Indonesia telah masuk saat Rasulullah SAW masih hidup, yakni di abad ke-7.

Perlu ditekankan, walaupun terdapat perbedaan pendapat tentang kapan masuknya Islam di Indonesia sebagaimana tertera di atas, namun para ilmuwan sepakat bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer. Penyebaran Islam tersebut dilakukan secara damai dan berangsur-angsur melalui perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan pesantren (dalam hal ini mirip mandala dalam agama Hindhu di Jawa), penyebaran da’i, perkumpulan tarekat, penyuluhan pertanian, dan sebagainya. Wallahu’alam. [ ]

 

*Penulis adalah pegiat dakwah dan sosial.

 

sarwono

16 KOMENTAR

  1. Benar . Pulau Maladewa adalah tempat singgah/ perlintasan para pedangang Arab dari Jazirah Arab menuju Nusantara .
    Sampai sekarang penduduk Maladewa (Maldives) 100% Islam….

  2. Kapan waktunya islam masuk keindonesia,dan dengan cara apapun islam masuk ke indonesia yang jelas saat ini banyak orang yang mengaku islam tapi tidak melaksanakan solat dan puasa.

  3. Ada 3 teori masuknya islam ke nusantara yaitu abad ke 7 11 dan 13 tapi kenapa sebagian banyak mengetahui masuk pada abad ke 13.karena itu yang tertera dalam sejarah kita.terus kenapa abad ke 7 dan 11 tidak di munculka.pada pelajran sejarah kita apakah memang buktinya kurang atau emang sengaja di sembunyikan.

  4. Lanjutkan apapun sejarahnya marilah kita makmur kan masjid didik anak anak kita dgn akidah Islam yg baik dan benar agar bumi Nusantara ini menjadi damai aman dan tentram amiiien ya robbal alamin

  5. Ini ttg Sejarah Islam masuk ke Indonesia.

    Yang berada di Spanyol dan Inggris.
    Mohon bantuan untuk melihat dokumen pada perpustakaan yang ada di artikel di bawah ini.

    KEMENDIKBUD SEHARUSNYA SEGERA MELAKUKAN RISET TTG TEMUAN INI.

    *TERNYATA ISLAM MASUK INDONESIA BUKAN DARI PEDAGANG GUJARAT (VERSI BELANDA).*

    *YANG BENAR ISLAM DI PERKENALKAN OLEH ROSULULLOH TH 625 M MELALUI UTUSAN ALI BIN ABI THALIB DLL*

    *Maa Syaa Alloooh… Fakta Sejarah Mencengangkan. Rekam Jejak Dakwah Para Shahabat Nabi di Indonesia*
    (Ini rangkuman taushiyah Ustd. Dr. Haikal Hassan tentang Peradaban Islam di Indonesia. Berikut ini cuplikannya:

    ====================

    *FAKTA SEJARAH ISLAM DI INDONESIA YG DIBELOKKAN OLEH BELANDA !!*

    *SEJARAH ISLAM PERTAMA KALI MASUK KE INDONESIA, YG BELUM DIKETAHUI OLEH UMAT ISLAM*

    Mau tanya, adakah diantara kita yg pernah membaca buku sejarah bahwa Sahabat Nabi Ali bin Abi Talib pernah ke Jepara Indonesia?

    ====================
    *Islam masuk ke indonesia pada kekhalifahan Generasi Terbaik (Khulafaur Rasyidin)*

    ➡ *Islam pertama kali masuk ke indonesia BUKAN melalui jalur perdagangan dan bukan dalam hal perekonomian*.

    ➡ *Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman ﷺ :*

    وَماَ أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ –

    *”Dan Kami tidak mengutus engkau melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”. (Qs. AL-Anbiya:107)*

    *Ali bin Abi Thalib, pernah datang dan berdakwah di Garut, Cirebon, Jawa Barat (Tanah Sunda), Indonesia, tahun 625 M. [1]*

    *Ja’far bin Abi Thalib, berdakwah di Jepara, Kerajaan Kalingga, Jawa Tengah (Jawa Dwipa), Indonesia,sekitar tahun 626 M. [2]*

    *Ubay bin Ka’ab, berdakwah di Sumatera Barat, Indonesia, kemudian kembali ke Madinah. Sekitar tahun 626 M. [3]*

    *Abdullah bin Mas’ud, berdakwah di Aceh Darussalam dan kembali lagi ke Madinah sekitar tahun 626 M. [4]*

    *’Abdurrahman bin Mu’adz bin Jabal, dan putera-puteranya Mahmud dan Isma’il, berdakwah dan wafat dimakamkan di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara sekitar tahun 625 M. [5]*

    *Akasyah bin Muhsin Al-Usdi, berdakwah di Palembang, Sumatera Selatan dan sebelum Rasulullah Wafat, ia kembali ke Madinah sekitar tahun 623 M. [6]*

    *Salman Al-Farisi, berdakwah Ke Perlak, Aceh Timur dan Kembali Ke Madinah sekitar tahun 626 M. [7]*

    *”keterangan: ( [1] s/d[7] bisa dilihat dibawah, di footnote)”*

    Seperti yg kita ketahui sebelumnya *_di pelajari di sekolah bahwa islam datang melalui pedagang gujarat india_*. *Padahal bukan seperti Itu.

    Ini cara para orientalis, yang *disebarkan oleh orientalis terkemuka Belanda, yg pertama kali bernama “J. Pijnapel” lalu “Snouck Hurgronje” yg notebene “ingin menutupi sejarah bahwa Indonesia adalah bagian pada kekhilafahan Utsman bin affan*.
    *_Oleh karena itu Indonesia patut diperhitungkan_*.

    *_Demi mencapai tujuannya itu, ia mempelajari bahasa Arab, mengaku sebagai seorang Muslim, dan bahkan mengawini seorang Muslimah, anak seorang tokoh di zamannya_

    *Sebuah artefak ditemukan* bahwa saat itu di indonesia tepatnya dipulau jawa yaitu *KALINGGA, Jepara.*

    *Pada tahun 640-650 M ada sebuah kerajaan yg ratunya adil bernama RATU SIMA dan anaknya bernama RATU JAYISIMA.*

    Ketika itu ada seorang dari tanah arab yg diutus *pada masa Utsman bin Affan dari BANI UMAYYAH. Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama (Muawiyah bin Abu Sofyan) setelah masa Khulafar Rasyidin.*

    *Lalu singgah di Kalingga-Jepara, kemudian Ratu Sima dan Putrinya masuk islam dan memerintah dari tahun 646-650 M, dan islam belum berkembang saat itu, lalu ditandai adanya surat-menyurat atau korespondesi antara Ratu Sima pada masa Bani Umayyah untuk di datangkan guru-guru untuk berdakwah.*

    *Surat-surat mereka sekarang tersimpan di MUSEUM GRANADA, SPANYOL.* Indonesia adalah salah satu *sasaran atau tujuan sahabat-sahabat nabi untuk berdakwah.*

    ↪ Setelah masa kekhalifahan Utsman Bin Affan, lalu Ali bin Abu Thalib & kemudian *di gantikan oleh tabi’in UMAR BIN ABDUL AZIZ yg memerintah pada tahun 711 M*.

    ➿ Pada 7 tahun kemudian *tepatnya 718 M, Khalifah UMAR BIN ABDUL AZIZ & anaknya ABDUL MALIK telah menginjakan kaki di Palembang – Sumatra Selatan*.

    ➿ Pada waktu itu *Palembang dipimpin oleh seorang Raja Sriwijaya yg bernama RAJA SRINDRA VARMA.*

    *Ternyata dakwah Umar bin Abdul Aziz membuat Raja tertarik lalu masuk islam.*

    Terbukti *di makamnya tertuliskan kalimat Lailla hailallah Muhammad Rasulullah*.

    Lalu di tandai juga ada *surat-menyurat (korespondensi) antara Raja Srindra Varma dengan khalifah Umar bin Abdul Aziz* yg juga untuk meminta didatangkannya para guru untuk berdakwah. *Yg kini surat-suratnya di simpan di Museum Oxford, inggris.*

    ✊ *Setelah Rasulullah ﷺ wafat, sahabat-sahabat nabi menyebar keseluruh penjuru dunia untuk berdakwah profesi mereka yg utama pada waktu itu.*

    ↪ *Benarlah akan nubuwah Rasulullah ﷺ bersabda:*

    *”Aku berwasiat kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemerintahan Islam) walaupun yang memimpin kalian adalah seorang hamba sahaya dari negeri Habasyah.*

    *Sesungguhnya barangsiapa hidup sesudahku niscaya dia akan melihat banyak perselisihan, maka wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku*.

    *”Berpeganglah kalian dengannya dan gigitlah ia dengan gigi gerahammu serta jauhilah oleh kalian perkara agama yang diada-adakan karena semua yang baru dalam agama adalah bid’ah dan semua bid’ah adalah sesat.”*
    *_(HR Ahmad,Abu Dawud,Tirmidzi,Dzahabi dan Hakim, disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al jami’ no. 2549)_*

    ☝ *Sejak 633 M* *Rasulullah ﷺ wafat⤵*
    *_(maka khulafaur Rasyidin yg memimpin)_*
    *~Thn 634 M kekhalifahan Abu Bakar = 2 thn*
    *~Thn 644 M kekhalifahan Umar Bin Khattab = 10 thn*
    *~Thn 657 M kekhalifahan Utsman Bin Affan = 13 thn*
    *~Thn 661 M kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib = 5 thn.*
    *_Jadi totalnya adalah selama 30 thn._*

    ➡ *Inilah 30 tahun masa khilafah ala manhaj nubuwwah, seperti disebutkan oleh Nabi shallalahu alaihi wa sallam*.

    *Bahwa kehebatan & keistimewaan Nabi Muhammad ﷺ dalam memimpin strategi dakwah islam ke seluruh dunia*.

    *Dengan mendalami atau memahami sejarah maka Aqidah kita akan lurus yg harus dibarengi dengan akhlakul karimah.*

    *_Semoga Bermanfaat…Wa billahi taufiq walhidayah.._*

    ▫▫▫▫▫▫▫▫▫
    *Perlu diketahui:*

    ➰ Bilal Bin Rabbah tidak dimakamkan di Saudi Arabia melainkan di Damascus.

    ➰ Sa’ad Bin Abi Waqas tidak dimakamkan di madinah atau mekkah melainkan di Guang Zsu (Cina).

    ➰ Abu Kasbah berdakwah dan dimakamkan di Tiongkok.

    ~~~~~~~~~~☆~~~~~~~
    *Footnote:*

    [1] Sumber: H. Zainal Abidin Ahmad, Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang, 1979; Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.31; S. Q. Fatini, Islam Comes to Malaysia, Singapura: M. S. R.I., 1963, hal. 39)

    [2] Sumber: Habib Bahruddin CV), 1929, h.33)

    [3] Sumber: Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.35

    [4] Sumber: G. E. Gerini, Futher India and Indo-Malay archipelago

    [5] Sumber: Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.38

    [6] Sumber: Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.39; Pangeran Gajahnata, Sejarah Islam Pertama Di Palembang, 1986; R.M. Akib, Islam Pertama di Palembang, 1929; T. W. Arnold, The Preaching of Islam, 1968.

    [7] Sumber: Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.39.

    Asy-Syaikh As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh (Syekh Mufti Kesultanan Palembang Darussalam)

    Prof. Dr. HAMKA; Dari Perbendaharaan Lama; Pustaka Panjimas; cet. III; Jakarta;

    Sumber: Muamalah Santri

  6. “Bila” benar ada bukti masuknya islam di Indonesia, berrti islam yg masuk ke Indonesia ketika masih ajaran Nabi ISA .a.s ???
    Dmna ajaran ISLAM nya blm sempurna yg di namakan KRISTEN ??

  7. Bahkan Di Kampung sy di Banda Neira (Maluku) ada kuburan muslim kuno, di batu nisannya tertera tahun 670 Masehi..

  8. Semoga indonesia dengan berbagai suku dan agama bisa membawa dunia ke dalam kebaikan. Dan semua masyarakat Indonesia di berkahi Allah SWT dunia dan akhirat. Amin

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.