Jakarta, (Beritalangitan.com) – Sebanyak 154 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) saat ini diupayakan untuk dipulangkan ke wilayah Riau dari Kalimantan. Majelis Ulama Indonesia menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi Riau dalam upaya menangani bekas pengikut Gafatar.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau Muhammad Nazir mengatakan pihaknya siap untuk membantu mencarikan jalan keluarnya agar bekas anggota Gafatar kembali ke pemahaman Islam yang sebenarnya.
Menurut Nazir pihaknya memiliki sumber daya manusia yang sangat berkompeten untuk memberikan bimbingan kepada mantan anggota organisasi terlarang itu. “Kita memiliki dai-dai yang siap membantu mereka. Soal bagaimana caranya atau berapa lama waktu yang dibutuhkan nanti bisa dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Provinsi Riau,” ujar Nazir, Sabtu (30/1), seperti dilansir Antara.
Nazir mengusulkan sebelum dipulangkan ke daerah asal anggota eks Gafatar itu terlebih dahulu dapat dibuat semacam pemukiman sementara secara berkelompok. Nantinya dai yang bernanung di bawah MUI akan memberikan bimbingan sehingga kembali mengenal Islam yang sebenarnya. Namun begitu, dirinya mengakui hingga kini MUI belum dihubungi secara langsung oleh Dinas Sosial atau Pemprov Riau terkait rencana pemulangan tersebut.
Dinas Sosial Provinsi Riau saat ini tengah berupaya memulangkan sebanyak 154 mantan anggota Gafatar ke wilayah tersebut. “Jumlah terakhir yang terdata 154 warga eks Gafatar asal Riau yang tiba dari Kalimantan Barat. 140 di antaranya berada di Penampungan Asrama Haji Jakarta,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Riau Syarifudin.
Syarifudin, yang saat ini berada di Jakarta sejak Rabu lalu (27/1), itu mengatakan dari 154 eks Gafatar tersebut hanya tujuh di antaranya yang bersedia dipulangkan. “Ketujuh eks Gafatar itu sudah dijemput keluarganya di sini,” ujarnya.
Sementara sisanya atau sebanyak 147 lainnya tidak bersedia dipulangkan dengan beragam alasan seperti tidak lagi memiliki tempat tinggal di wilayah asal serta khawatir akan sanksi sosial. Ke-147 orang itu saat ini berada di Asrama Haji Jakarta.
“Untuk sementara mereka belum bersedia dipulangkan dan telah menandatangani surat pernyataan untuk tidak dikembalikan ke Riau. Kita sudah kantongi suratnya, ada sekitar 60 orang yang sudah tanda tangan,” tutut dia.
Meski begitu, dia mengatakan masih tetap berupaya menyakinkan mereka untuk dapat dipulangkan ke Riau. Terkait bagaimana teknis pemulangan tersebut, dia mengungkapkan masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau terlebih dahulu. (jm/cnnindonesia)