beritalangitan.com – Universitas Islam Bandung adalah salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia sejak 1958. Universitas yang bernafaskan Islam ini beralamat di Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116. Menempati rangking ke 7 dari 450 universitas swasta di Indonesia, menunjukan prestasi luarbiasa yang patut di acungi jempol.
Di tahun 1958, sejumlah tokoh Islam beberapa ulama bersama Jawa Barat, menggagas kaderisasi perjuangan mereka di masa depan. Baru kemudian pada tanggal 15 Nopember 1958, gagasan tersebut diwujudkan melalui pendirian Perguruan Islam Tinggi (PIT), di bawah Yayasan Pendidikan Islam. Para pendirinya yaitu : Prof. Sjafie Soemardja, dr. H. Chasan Boesoiri, Drs. Achmad Sadali, Oja Somantri, R. Kosasih, R. Sabri Gandanegara, dan Dadang Hermawan.
Pada tahun 2007 Yayasan Pendidikan Islam diubah menjadi Yayasan Universitas Islam Bandung (Yayasan UNISBA). Secara filosofis, di balik semua itu terkandung harapan akan pelaksanaan ajaran Islam, dalam arti yang seluas-luasnya, terutama dalam menyiapkan manusia Indonesia yang berpendidikan tinggi, bertanggung jawab terhadap bangsa, negara, dan umat manusia yang berdasarkan pada pencapaian ridha Allah SWT.
Kegiatan perkuliahan pertamakali diselenggarakan di Gedung Muslimin, Jl. Palasari no 9 Bandung. Kemudian tahun 1960, kegiatan akademik dipindahkan ke Jl. Abdul Muis no 73 Bandung. Tahun 1967, Perguruan Islam Tinggi (PIT) berubah menjadi Universitas Islam Bandung (UNISBA) yang dipimpin oleh Prof. T. M. Soelaeman, M.Sc., EE. Selanjutnya pada tahun 1972, seluruh kegiatan universitas diselenggarakan di Jl. Tamansari nomor 1, Bandung.
Berbekal swadana dan swadaya kaum muslimin, didirikan bangunan-bangunan semi permanen untuk ruang kuliah, kantor, perpustakaan, fasilitas akademik, Masjid Al-Asya’ari UNISBA, dan aula serbaguna. Karena jumlah mahasiswa semakin bertambah dan program akademik semakin banyak pada tahun 1980, dibangun kampus II di Ciburial Dago, lebih kurang 7 km dari kampus di Tamansari. Kampus II tersebut dibangun pada lahan sumbangan dari H. Amir Machmud (Menteri Dalam Negeri pada waktu itu).
Prof.Dr.M. Thaufiq Boesoirie, ,MS.,Sp.THT-KL(K) (Rektor UNISBA)
Sejak tahun 1987, seluruh kegiatan akademik dan kemahasiswaan dipusatkan kembali di kampus Jalan Tamansari, sedangkan kampus II Ciburial digunakan untuk kegiatan pesantren mahasiswa, pertemuan-pertemuan ilmiah, penataran, dan pelatihan.
Gedung Fakultas Kedokteran UNISBA
Saat ini terdapat 3 fakultas ke islaman, terdiri dari fakultas syariah, fakultas dakwah dan fakultas tarbiyah. Untuk fakultas umumnya yaitu, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Kedokteran yang menjadi primadona para mahasiswa baru. Fakultas tersebut tersedia dalam jenjang sarjana dan beberapa fakultas tersedia dalam jenjang pasca sarjana, seperti pasca sarjana Program Hukum Islam dan Hukum Kriminal, Program Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Islam, Program Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi, Program Profesi Psikologi dan Program Doktor Hukum.
Nilai plus dari UNISBA dibandingkan kampus swasta lainnya adalah terdapatnya nilai keislaman yang telah tertanam di setiap program pendidikan untuk mahasiswa, diharapkan lulusan UNISBA memiliki pengetahuan yang luas dalam memahami islam serta menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlaqul karimah, sebagai Mujahid, Mujtahid dan Mujadid, sesuai dengan misi UNISBA itu sendiri.
Dalam pencapaian misi agar lulusannya memiliki kualifikasi Mujahid, Mujtahid, dan Mujaddid (disingkat 3M), tentunya di perlukan langkah yang harus di tempuh secara sistematis dan berkelanjutan. Oleh karena itu, mahasiswa UNISBA tak cukup hanya mengikuti kuliah sebagaimana yang telah diterapkan di perguruan tinggi saja. Untuk menjadi mujahid, mujtahid, dan mujaddid, mahasiswa UNISBA mengikuti pesantren untuk menanamkan ruhul islam dan menyiapkan kamampuan-kemampuan asasi dalam kehidupan beragama. Maka di bentuk lah Pesantren Mahasiswa sebagai sebuah sarana untuk mencapai misi tersebut.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam tertua yang terdapat di beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand Selatan. Oleh karena itu, sejarah pesantren diakui memiliki andil yang besar dalam sejarah perjalanan bangsa- bangsa tersebut.
Dr. H. M. Wildan Yahya, Drs., M.Pd (Ketua LSIPK UNISBA)
Dalam perkembangan saat ini universitas islam bandung sebagai penyeleggara pendidikan formal mengadopsi sistem pendidikan kepesantrenan. Hal ini dilakukan karena pendidikan formal melihat beberapa keunggulan pada sistem pesantren yakni yang paling menonjol adalah tentang kesederhanaan dan kemandirian. Maka dari itu universitas islam bandung membentuk pesantren mahasiswa.
Kegiatan Pesantren Mahasiswa
Kedudukan pesantren mahasiswa dalam sistem pendidikan di Universitas Islam Bandung, Merupakan kegiatan akademik wajib bagi seluruh mahasiswa UNISBA. Kegiatan pesantren tercantum dalam Kartu Rencana Studi Mahasiswa (KRS) mahasiswa. Kemudian Kelulusan dari kegiatan pesantren mahasiswa merupakan prasarat bagi mahasiswa untuk mengikuti PAI III dan selanjutnya, serta Kelulusan kegiatan Pesantren Mahasiswa merupakan salah satu syarat dalam mengikuti kegiatan Pesantren Calon Sarjana dan Sidang Sarjana.
Kegiatan Pesantren Mahasiswa
Target sasaran pesantren Mahasiswa adalah bisa BTAQ (Baca Tulis Al-Qur’an) benar Tahsin dan Tartil, serta dapat beribadah dengan benar sesuai syariat. Sedangkan di Pesantren Sarjana Mahasiswa bertafaqquh fiddin (mengkaji Islam), targertnya adalah agar bisa memecahkan persoalan-persoalan umat sesuai al-Qur’an dan hadist, serta bisa khutbah dan ceramah. Setidaknya diharapkan lulusan dari UNISBA (S1) dapat memakmurkan masjid di lingkungannya serta menjadi imam dalam solat dan khotib jumat, idul fitri dan idul adha. Kata Ketua LSIPK (Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian) UNISBA Dr. H. M. Wildan Yahya, Drs., M.Pd, menutup pembicaraan kepada beritalangitan.com.