
(Beritalangitan.com) – Wakil Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Kota Sukabumi sangat cocok. Soalnya, sistem MES sejalan dengan semangat dan niat yang sama dengan pemerintah yakni semangat rahmatan lil alamin yang sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi yaitu untuk terwujudnya perekonomian masyarakat yang berbasis syariah.
“Semangatnya, untuk terciptanya sistem perekonomian yang berbasis keislaman sesuai dengan budaya lokal Sukabumi,” ungkap Wakil Walikota Sukabumi, dikutip dari radarsukabumi, kemarin (28/4).
Bahkan dirinya menyambut baik masyarakat yang mengedepankan konsep ekonomi syariah. Apalagi, kata Fahmi, perkembangan ekonomi syariah di daerah lain semakin meluas saat ini.
Seperti halnya, sudah banyak perbankan yang berdiri dengan konsep syariah tersebut. Oleh karena itu, gerakan masyarakat untuk membumikan ekonomi syariah harus didukung oleh semua pihak.
“Perekonomian syariah bisa dikatakan lebih menjanjikan. Artinya, seseorang mendapatkan jaminan langsung ketika mendapatkan kerugian,” terangya.
Akan tetapi, menurutnya, semua menjadi awal yang baru untuk menerapkan konsep perekonomian syariah di wilayah Kota Sukabumi tersebut.
Atau, paling tidak adanya semangat untuk terwujudnya wilayah yang berkonsep ekonomi syariah.
“Utuk ke depannya bisa semua itu dilakukan. Tapi, ekonomi Islam yang bisa diterapakan bukan hanya perbankan saja, bisa menyangkut pertanian, industri, perdagangan dan jasa,” ujarnya.
Maka dari itu, lebih lanjut Fahmi mengatakan, peran MES dalam mensosialisasikan ekonomi syariah dapat lebih ditingkatkan.
“Mudah-mudahan saja gerakan tersebut terus dilakukan serta terus disosialisasikan kepada masyarakat. Agar, pemahaman seputar ekonomi Islam lebih tersosialisasikan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua MES Kota Sukabumi, Anggoro Purwanto mengatakan, kegiatan sekolah pasar modal syariah ini merupakan salah satu program MES dalam rangka mengedukasi dan memperkenalkan pasar modal syariah kepada masyarakat Sukabumi.
“Kami meyakini bahwa pasar modal syariah merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat tanpa khawatir akan status hukum karena pasar modal syariah sudah mendapatkan fatwa halal dari MUI,” jelasnya.
Dirinya mengaku sejauh ini masyarakat beranggapan untuk memiliki perusahaan atau berinvestasi hanya sebatas mimpi, padahal hal tersebut bisa dilaksanakan hanya dengan Rp 100 ribu. “Memiliki perusahaan tidak hanya impian, cukup dengan Rp 100 ribu kita sudah memiliki saham syariah,” terangnya.
Apalagi sejauh ini investasi dalam saham menjadi salah satu penopang penting dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara.
“Bisa jadi ke depan ketika masyarakat Sukabumi mempunyai kesadaran untuk berinvestasi, pengangguran akan hilang, dan kesejahteraan akan meningkat dan penyakit sosial akan lambat laun terkikis,” tutupnya. (fr)